HALONUSA.COM - Sudah sebulan lebih Yusri tewas karena terkaman harimau Bonita. Kisah pilu itu masih teringat jelas oleh warga sekitar.
Terlebih bagi Syarman, yang saat itu bersama Yusri beberapa detik sebelum kejadian. Luka di hatinya belum sembuh. Pria 36 tahun ini, dilanda trauma.
“Assalamualaikum. Ada Syarman?” kata Sahar (60), tokoh masyarakat Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, di depan rumah Syarman, Sabtu (7/4/2018) lalu di desa itu.
Serentak beberapa orang wanita, dan seorang anak laki-laki menjawab salam Sahar.
Baca juga: Mayat di Tanah Datar Ternyata Juragan Padi, Diduga Bunuh Diri karena Terlilit Utang
“Ada Pak,” jawab salah seorang wanita. Dari ruang tengah, wanita itu melihat Sahar bersama wartawan. “Masuklah Pak,” wanita itu menawarkan.Ucapan itu berlalu sambil wanita tersebut berjalan menuju sebuah kamar. Dia memanggilkan Syarman.
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB. Langit sudah gelap. Di ufuk barat, matahari tak terlihat lagi.
Perlahan dengan wajah lesu, Syarman keluar dari kamarnya. Dia berjalan di dalam ruangan yang bercahaya temaram. Memang, dalam rumah itu minim penerangan.
Syarman langsung menyambut para tamunya yang sedang duduk bersila. Tak ada kursi tamu di rumah itu. Disalaminya satu per satu. Sahar menanyakan keadaan Syarman.
Editor : Redaksi