Kisah Pilu Ulah Keganasan Harimau Bonita di Riau, Trauma Melanda Warga

Mereka diusir oleh tim yang sedang patroli di lapangan. Alasannya, dua orang wartawan tersebut tidak mendapatkan izin untuk meliput dari BBKSDA Riau. “Saya sama Zamzami (Wartawan Mongabay.com) dan Ronny (Fotografer LKBN Antara) diusir tim,” ujarnya.

Saat pengusiran itu, Syarman sempat menyampaikan alasannya datang untuk menjemput peralatan kerjanya. Tapi tetap tak dibolehkan. Kata tim kepada Syarman, peralatan kerjanya biarlah diselamatkan oleh mereka.

“Alat tukang itu, biar kami yang selamatkan,” kata Syarman menirukan perkataan salah seorang tim saat itu.

“Tapi sampai kini tak ada. Jangankan barang sampai di sini, informasi saja tak ada,” ujar lelaki ini.

Hal inilah yang membuat Syarman makin kesal. Tanpa peralatan, dia tak bisa bekerja. Tak bisa menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya.

“Anak pertama sekolah SMA. Anak kedua kelas 6 SD. Ketiga, kelas 2 SD. Saya sekarang kesulitan untuk membiayai mereka,” katanya. “Lama-kelamaan, saya yang sengsara,” sambungnya.

Dia pun mempertanyakan mengapa wartawan dilarang untuk mendatangi Dusun Sinar Danau itu. Dia mencurigai, ada hal yang disembunyikan oleh tim. Atau, pengusiran itu karena tim takut diberitakan karena belum berhasil menangkap harimau.

“Kenapa wartawan dilarang? Apakah takut ditekan?” tanyanya.

Kini kata dia, walaupun diperbolehkan untuk ke Dusun Sinar Danau, Syarman juga tak akan berani.