Mereka semua berasal dari Desa Pulau Muda, dan sengaja menjadi buruh bangunan sarang burung walet ini, di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil. Walau beda kabupaten, dua daerah ini bersebelahan.
Pada petang itu, mereka melihat seekor harimau berada di bawah bangunan yang sedang mereka kerjakan. Melihat ada harimau di bawah, mereka memilih untuk bertahan di atas bangunan.
Hingga dua jam berlalu, mereka tetap berdiam diri di atas bangunan sampai matahari terbenam.
Setelah tidak terlihat lagi harimau itu, Syarman dan Yusri serta dua temannya, bergegas turun. Namun baru melangkah sekitar 250 meter, tiba-tiba harimau kembali menampakan diri dari arah depan.
Kehadiran binatang buas tersebut, langsung menyebabkan kepanikan dan mereka berlari menyelamatkan diri.
Malam itu sesama buruh bangunan ini saling memanggil rekannya. Namun saat nama Yusri dipanggil tidak ada sahutan. Lalu teman-teman Yusri ini mencoba menghubungi warga Dusun Sinar Danau untuk meminta bantuan.Tak lama kemudian, malam itu warga ramai mendatangi lokasi. Ada juga beberapa orang tim dari BBKSDA Riau yang lengkap dengan senjata biusnya. Pencarian terhadap Yusri, dilakukan.
Tak lama malam itu korban berhasil ditemukan, di atas tanaman kumpai (sejenis rumput yang terdapat di atas air).
Tapi Yusri, tampak tidak bergerak lagi. Di tengkuknya, terlihat tanda-tanda luka bekas taring harimau.
Dari pemeriksaan, diketahui korban meninggal dunia, karena mengalami pendarahan akibat luka robek bekas gigitan harimau di tengkuknya.
Editor : Redaksi