“Tim hanya menonton dan foto harimau itu. Kami (warga, red) sudah sampaikan, tembak saja harimau itu. Tapi tak ditembak juga. Setidaknya keluarkan letusan untuk mengejutkan harimau itu,” ujar Rahmad Thalib, pemuka masyarakat di dusun itu.
Sekitar satu jam setelah warga menyampaikan itu kepada tim, ternyata apa yang ditakutkan, terjadi juga. Sesaat setelah azan Magrib berkumandang, Yusri tewas diterkam.
“Sempat kami hendak merebut senjata mereka,” kata Rahmad. “Kalau kalian tak bisa, biar kami yang tembak binatang itu,” ucapnya Rahmad menirukan perkataannya kepada tim saat itu.
Warga sangat kesal kepada tindakan tim saat itu. Seakan, tim tak berbuat apa-apa sebelum kejadian.
“Jika saja harimau itu ditembak, setidaknya tembakan untuk mengusir, tidak akan terjadi peristiwa itu,” ujarnya.
Bahkan, warga tak segan-segan lagi memaki-maki tim di lokasi. “Untung saja mereka diam. Kalau bicara, mungkin sudah habis sama kami. Dokter hewan yang perempuan itu, rencananya kami jadikan umpan,” kata Apriadi (28), warga lainnya.Hingga kini, harimau itu belum juga tertangkap. Ancaman terus menghantui warga. Bahkan, sudah mengganggu aktivitas warga.
“Kami sudah bosan seperti ini. Harimau tak kunjung juga tertangkap,” ujarnya.
Laporan: Saridal Maijar Artikel ini telah terbit di Maijar.id dan Koran Riau Pos
Editor : Redaksi
