Menu Lebaran Idul Fitri 2023 Warga Bugis, Orang Makassar Sudah Coba Kah?

×

Menu Lebaran Idul Fitri 2023 Warga Bugis, Orang Makassar Sudah Coba Kah?

Bagikan berita
menu lebaran 2023 (foto: Freepik)|Ilustrasi Kacipo (foto: Youtube Yuniar Loli Kitchen)|Ilustrasi Barongko (foto: tastemade)|Ilustrasi Tape Ketan Hitam (foto: Halodoc)|Ilustrasi Bajabu Abon (foto: Dapoer Yuyu)|Ilustrasi Coto Makassar (foto: reseppedia)|Ilu
menu lebaran 2023 (foto: Freepik)|Ilustrasi Kacipo (foto: Youtube Yuniar Loli Kitchen)|Ilustrasi Barongko (foto: tastemade)|Ilustrasi Tape Ketan Hitam (foto: Halodoc)|Ilustrasi Bajabu Abon (foto: Dapoer Yuyu)|Ilustrasi Coto Makassar (foto: reseppedia)|Ilu

2. Tumbu

[caption id="attachment_51196" align="aligncenter" width="682"]Ilustrasi Tumbu (TribunNews.com) Ilustrasi Tumbu (TribunNews.com)[/caption]

Tumbu atau Leppe-Leppe yang merupakan hidangan khas Bugis-Makassar memiliki filosofi keberanian dan kejujuran serta persatuan yang mengisyaratkan penyatuan hubungan antara sesama, menurut pemaparan portal Gurusianda pada postingannya.

Bahan utama pembuatannya yaitu 1 kg beras ketan putih, 1/2 kg beras ketan hitam, 350 ml santan kental dari 2 butir kelapa, 1 sdt garam dan Daun pisang muda secukupnya, yang sudah dikeringkan serta Daun pisang yang sudah tua kering.

Pertama, cuci bersih beras ketan putih dan hitam lalu diamkan selama 3jam. Tiriskan dan mulai kusus hingga matang dalam loyang sampai dingin, kemudian masak santan dengan penambahan garam dan aduk sampai airnya mendididih.

Selanjutnya, tuang santan yang sudah dingin sedikit demi sedikit sampai habis pada beras ketan hingga semuanya tercampur agar tidak mudah basi. Masukkan adonan tersebut pada cetakan ukuran 5x2 cm atau sesuai selera, bentuk adonan dan tambahkan daun pisang.

Kemudian guling dan bungkus kedua ujungnya sampai adonan mengikat sempurna, terakhir, tambahkan air secukupnya dan masak selama 3 jam. Angkat dan tiriskan untuk disajikan pada bungkus daunnya.

3. Leppe

[caption id="attachment_51195" align="aligncenter" width="675"]Ilustrasi Leppe (foto: Kikomunal DGIP) Ilustrasi Leppe (foto: Kikomunal DGIP)[/caption]

Filosofi Leppe terdapat pada proses pembuatannya yaitu dengan melipat seukuran jengkal, harapannya dapat memberi umur panjang. Ukurannya juga dijadikan seperti huruf alif yang tidak pernah mati karena tak ada tanda sukun, maka siapa yang menyantap diharapkan berumur panjang.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini