Aqua Solok Luncurkan Program Rumah Produksi Kopi, Nilai Jual Meningkat 3 Kali Lipat

×

Aqua Solok Luncurkan Program Rumah Produksi Kopi, Nilai Jual Meningkat 3 Kali Lipat

Bagikan berita
Aqua Solok meluncurkan program Rumah Produksi Kopi.
Aqua Solok meluncurkan program Rumah Produksi Kopi.

HALONUSA.COM - Mengembangkan perekonomian warga menjadi salah satu program tanggung jawab sosial (CSR) PT Tirta Investama atau Aqua Solok. Beragam kegiatan juga telah dilakukan Aqua guna mengasah kemampuan masyarakat sekitar pabrik guna meningkatkan ekonomi mereka.

Berdiri sejak 2013 di Kabupaten Solok, Aqua telah melakukan beragam pelatihan, pendampingan hingga pengembangan teknik pembibitan dan tanam kepada kelompok tani di wilayah tersebut. Sebut saja pengembangan kebun stroberi, budidaya maggot, penanaman kopi hingga sayuran aquaponik.

Teranyar, mendirikan rumah produksi kopi di Jorong Kayu Aro, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Rumah produksi kopi itu pun mampu meningkatkan perekonomian petani dan masyarakat sekitar.

Ketua Kelompok Tani Kopi Kayu Aro, Dori mengaku sangat terbantu dengan keberadaan rumah produksi tersebut. Dia mengatakan, manfaat tidak hanya dirasakan oleh kelompok tani saja tetapi juga masyarakat sekitar.

Sebelum ada rumah produksi, para petani kopi di Kayu Aro harus menjual panen mereka jauh ke luar daerah dengan harga murah. Dori mengatakan, keberadaan rumah produksi memudahkan para petani menjual panen kopi dengan mengikuti harga pasar.

"Berapa harga pasaran, kami juga membeli dengan harga segitu," kata Dori.

Dengan adanya rumah produksi ini, petani juga bisa mengelola ceri kopi merah menjadi grean bean. Mitra Pelaksana CSR AQUA Solok, Human Initiative (HI) menjelaskan bahwa para petani di Kayu Aro dapat menjual langsung hasil panen ke rumah produksi kopi dengan harga yang lebih kompetitif.

Sebelumnya, hasil panen kopi hanya di jual Rp 35 ribu/kg green bean ke pengepul. Sekarang para petani sudah bisa menjual dengan standar kafe menjadi Rp 110 ribu/kg green bean.

"Jadi ada tiga kali lipat peningkatan nilai jual," kata Kepala Cabang HI Sumbar Defri Hanas.

Defri mengatakan, dalam bisnis kopi selama ini yang paling diuntungkan adalah pemain tengah seperti pengepul dan tengkulak. Keberadaan rumah produksi kopi membuat para petani menjadi pemain tengah karena mampu mengelola langsung hasil panen mereka.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini