"Jadi akan ada benefit yang lebih besar dan ada value peningkatan nilai ekonomi. Dengan begitu, anggota kelompok sejahtera, petani sekitar jauh sejahtera," katanya.
Dia menjelaskan, permintaan kopi yang masuk ialah 1 ton grean bean. Sementara produksi mereka baru 20-40 kilogram dalam dua minggu sejak dibuka.
"Target kita adalah satu ton satu bulan. Kita akan hitung berapa produksi kopi di Kayu Aro, jika tidak memenuhi kita akan ambil dari luar," pungkasnya.
Dia berharap dengan adanya edukasi masyarakat dalam menanam, merawat hingga memanen kopi mampu meningkatkan ketahanan pangan serta ekonomi petani dan masyarakat sekitar. Kegiatan diharapkan dapat mengispirasi masyarakat lain terpacu juga bertanam kopi sehingga tercipta kawasan kopi. (*) Editor : Redaksi