Mengenal Sosok Warren Buffett, Super Star Saham Dunia yang Punya Kekayaan Rp 1.000 T

×

Mengenal Sosok Warren Buffett, Super Star Saham Dunia yang Punya Kekayaan Rp 1.000 T

Bagikan berita
Warren Buffet
Warren Buffet

Pada periode 2010-2019 rata-rata return dari kenaikan harga (capital gain) saham Tanah Air tercatat 9,53%. Jika ditambah dengan bagi hasil (dividen) dengan yield 1,5% per tahun saja, maka total return dari saham yang Anda peroleh adalah sebesar 11%.Bayangkan setiap Anda mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut, Anda langsung menginvestasikannya lagi dan Anda menahannya untuk waktu yang sangat lama. Sebut saja 10 tahun. Maka dari modal Anda yang hanya Rp 10.000.000 maka Anda akan memperoleh keuntungan hingga Rp 15.580.369.

Total uang yang Anda bisa peroleh menjadi Rp 25.580.369 atau uang Anda bisa menjadi 2,5 kali lipat. Keuntungan Anda mencapai 156%. Ini akan sangat berbeda jika Anda masuk dan keluar seperti ketika trading.Membeli saham yang berfundamental serta berprospek bagus degan harga murah (undervalued). Namun apakah strategi ini yang membuat Warren Buffett tajir melintir dan jadi figur investor paling sukses sepanjang sejarah?

Strategi value investing memang menjadi salah satu faktor yang membuat Buffett memiliki kekayaan yang fantastis. Ia jatuh cinta dengan strategi ini setelah membaca buku-buku gurunya yaitu Benjamin Graham seperti securities analysis dan yang paling fenomenal adalah intelligence investor.Namun ada hal lain yang membuat Buffett setajir itu.

Kuncinya adalah berinvestasi sejak dini dan sepanjang masa.Berbagai literatur profil Buffett menyebutkan, pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway ini mulai berinvestasi sejak usia 10 tahun.

Hanya dalam kurun waktu 20 tahun setelahnya kekayaan pria yang dijuluki dengan Oracle of Omaha atau sang peramal dari Omaha itu sudah mencapai US$ 1 juta.Namun jika Buffett adalah seorang yang mengikuti mainstream yaitu berhenti berinvestasi di usia 60 tahun dan lebih memilih bermain golf atau menghabiskan waktu dengan anak cucu, maka kekayaan Buffett tak akan sebesar sekarang.

Jika pada usia 60 tahun Buffett berhenti berinvestasi dan dengan asumsi per tahunnya return yang dihasilkan investor kelas kakap itu mencapai 22% per tahun maka kekayaan Buffett ditaksir hanya akan sebesar US$ 11,9 juta atau 99,99% lebih rendah dari sekarang.Buffett tidak berinvestasi dalam jangka pendek. Semboyan Buffett yang fenomenal adalah ia ingin berinvestasi dan memiliki perusahaan untuk selama-lamanya. Investasi untuk jangka yang sangat panjang memang memberikan keunggulan berupa fenomena compounding (bunga berbunga/pelipatgandaan).

The Power of Compounding ini memang nyata. Dengan adanya fenomena ini orang sekelas Buffett bisa mengakumulasi kekayaannya dari waktu ke waktu.Masih tidak percaya?

Jika melihat contoh Buffett terlalu jauh, maka mari kita buat kasus hipotetis.Asumsikan Anda mulai berinvestasi di awal tahun 2010. Kala itu Anda menginvestasikan sejumlah uang Anda, sebut saja Rp 10.000.000 ke pasar saham.

Pada periode 2010-2019 rata-rata return dari kenaikan harga (capital gain) saham Tanah Air tercatat 9,53%. Jika ditambah dengan bagi hasil (dividen) dengan yield 1,5% per tahun saja, maka total return dari saham yang Anda peroleh adalah sebesar 11%.Bayangkan setiap Anda mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut, Anda langsung menginvestasikannya lagi dan Anda menahannya untuk waktu yang sangat lama. Sebut saja 10 tahun. Maka dari modal Anda yang hanya Rp 10.000.000 maka Anda akan memperoleh keuntungan hingga Rp 15.580.369.

Total uang yang Anda bisa peroleh menjadi Rp 25.580.369 atau uang Anda bisa menjadi 2,5 kali lipat. Keuntungan Anda mencapai 156%. Ini akan sangat berbeda jika Anda masuk dan keluar seperti ketika trading.Sumber: CNBC Indonesia

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini