8 Fakta Menarik Sumatera Barat di Mata Dunia, Ada yang Terindah dan Tertua

×

8 Fakta Menarik Sumatera Barat di Mata Dunia, Ada yang Terindah dan Tertua

Bagikan berita
Rumah Gadang Minangkabau, Sumatera Barat. (Foto: Pesona Indonesia)|
Rumah Gadang Minangkabau, Sumatera Barat. (Foto: Pesona Indonesia)|

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Kabupaten Agam Sumatera Barat menyebut bahwa bunga Rafflesia Arnoldii yang berada di Data Simpang Dingin, Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjungraya bakal mekar dan tumbuh dengan ukuran terbesar di dunia.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Agam, Ade Putra menyebutkan ukuran bunga ini akan mengalahkan rekor bunga Rafflesia jenis Tuaan-mudae di Marambuang, Kecamatan Palembayan.

"Di Marambuang bunga Rafflesia memiliki diametter 107 sentimeter dan berdasarkan catatan yang pernah ditemukan di dunia, karena sebelumnya bunga Rafflesia tersebar pernah tumbuh dan mekar di Filipina dengan diameter 100 centimeter," katanya.

8. Masyarakat Sumatera Barat Matrilineal Terbesar di Dunia

[caption id="attachment_48843" align="alignnone" width="696"]Sumbar aasyarakat matrilineal terbesar di dunia. (Foto: Istimewa) Sumbar aasyarakat matrilineal terbesar di dunia. (Foto: Istimewa)[/caption]

Matrilinealitas adalah sebuah sistem kekerabatan di mana alur keturunan diatur berdasarkan pihak ibu. Istilah ini seringkali disamakan dengan matriarkhat atau matriarki, meskipun pada dasarnya memiliki makna yang berbeda.

Matrilineal berasal dari kata Latin, yaitu mater yang berarti ibu, dan linea yang berarti garis. Artinya, matrilineal mengikuti garis keturunan yang berasal dari pihak ibu.

Pada masyarakat Minangkabau di Sumbar tercatat sebagai masyarakat matrilineal terbesar di dunia. Hal ini didasari dengan perempuan adalah pewaris harta pusaka keluarga.

Dalam keluarga tradisional Minangkabau, garis keturunan dirujuk pada ibu dan klan/marga diwariskan dari ibu, dan ayah dianggap tamu dalam keluarga.

Kekuasaan sangat dipengaruhi penguasaan aset ekonomi tapi pria dari pihak perempuan memiliki legitimasi kekuasaan pada komunitasnya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini