"Namun jangan menyebarkan atau memutarbalikkan fakta yang tidak sesuai dengan kenyataan," katanya.
Dirinya mengeklaim bahwa anggotanya merupakan orang-orang terpelajar dan mereka juga memiliki keluarga atau kerabat yang berprofesi sebagai pedagang dan paham apa yang dirasakan pedagang.
"Namun yang namanya aturan pasti akan ditegakkan. Jangan karena kepentingan pribadi kami terganggu, digiring opini bahwa Satpol PP itu brutal, di lapangan kami ada bukti visual bahwa Satpol PP berupaya melakukan tindakan secara persuasif agar tidak terjadi gesekan," kata Mursalim.
Mursalim tak terima pihaknya disebut dengan istilah brutal dan memojokkan.
Justru saat penertiban, katanya, anggotanya yang mengalami luka-luka akibat lemparan batu dari pedagang.
"Bahkan malam setelah kejadian tersebut, personilnya langsung lakukan visum, terdata lima orang personil mengalami korban lemparan batu, serta kaca satu mobil patroli hancur," katanya.[caption id="attachment_36111" align="alignnone" width="703"] Kepala Satpol PP Padang, Mursalim. (Foto: Dok. Istimewa/Humas Satpol PP)[/caption]
Para PKL tersebut, katanya, tidak diterima ditegur oleh petugas.
Peringatan yang diberikan bukan kali pertama terjadi, melainkan sudah lebih dari tiga bulan.
"Petugas mengimbau dan mengajak agar lokasi bibir pantai tidak dijadikan tempat berjualan ataupun mendirikan lapak-lapak, tapi nyatanya mereka masih bersikukuh untuk berjualan di lokasi pantai, bukankah aturannya sudah jelas," katanya.
Editor : Redaksi