Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid KL) BPBD Kota Padang Basril mengatakan, kondisi cuaca kemarau belum berdampak pada kekeringan terhadap sumber air warga.
"Hingga saat ini, kami belum menerima laporan warga yang meminta penyuplaian air bersih karena terjadinya kekeringan," katanya.
Meskipun belum ada laporan kekeringan, ia tetap meminta masyarakat tetap diingatkan agar menghemat penggunaan air bersih.
"Sebab kondisi kemarau diperkirakan masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan," lanjutnya.
Ia mengatakan, masyarakat nantinya dapat langsung menghubungi BPBD maupun instansi terkait dan kelompok siaga bencana lainnya untuk meminta penyaluran air bersih apabila mengalami kekeringan.
Informasi yang dihimpun Halonusa.com, persediaan air bersih mulai berkurang di Kota Padang sejak Senin (4/4/2022).Bahkan, akibat kemarau sejak sebulan di Kota Padang, debit air berkurang secara drastis.
Debit air yang berasal dari sungai juga terganggu karena jumlah yang terus berkurang.
Informasinya, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda AM) Kota Padang mengambil langkah berani dengan menjatah air kepada pelanggan untuk menjaga ketersediaan.
"Jika biasanya hidup atau mengalir selama 24 jam, kini digilir. Misalnya pada pagi hari air mengalir, dan nantinya pada siang mati. Selanjutnya pada sore hari kembali hidup," kata Humas Perumda AM Kota Padang, Noviardi. (*)
Editor : Redaksi