Proses Pernikahan Adat Minangkabau Sarat Akan Makna

×

Proses Pernikahan Adat Minangkabau Sarat Akan Makna

Bagikan berita
Proses Pernikahan Adat Minangkabau Sarat Akan Makna (Foto: Dok. Instagram Jihanbabeheer/Halonusa)
Proses Pernikahan Adat Minangkabau Sarat Akan Makna (Foto: Dok. Instagram Jihanbabeheer/Halonusa)

Tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu dari para sesepuh keluarga mempelai wanita.

Perlengkapan lain yang digunakan antara lain, air yang berisi keharuman tujuh macam kembang, Daun Inai Tumbuk, Payung Kuning, Kain Jajakan Kuning, Kain Simpai, dan kursi untuk calon mempelai.

Calon mempelai wanita pun berpakaian dengan baju tokah dan bersunting rendah yang kemudian dibawa keluar dari kamar diapit kawan sebayanya.

Pada prosesi Malam Bainai ini juga terdapat acara mandi-mandi secara simbolik dengan memercikkan air harum tujuh jenis kembang oleh para sesepuh dan kedua orang tua. Selanjutnya, kuku-kuku calon mempelai wanita diberi inai.

6. Manjapuik Marapulai

Manjapuik Marapulai adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat Minangkabau.

Calon pengantin pria akan dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah.

Prosesi ini juga dibarengi pemberian gelar pusaka kepada calon mempelai pria sebagai tanda sudah dewasa.

Umumnya, pihak keluarga calon pengantin wanita harus membawa sirih lengkap dalam cerana yang menandakan kehadiran mereka yang penuh tata krama (beradat), pakaian pengantin pria lengkap, nasi kuning singgang ayam, lauk-pauk, kue-kue, serta buah-buahan.

Untuk daerah pesisir Sumatera Barat, biasanya juga menyertakan payung kuning, tombak, pedang, serta uang jemputan atau uang hilang.

Rombongan utusan dari keluarga calon mempelai wanita pun menjemput calon mempelai pria sambil membawa perlengkapan.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini