NgObrol BaReng ALumni, Perempuan dalam Perspektif Pembangunan

×

NgObrol BaReng ALumni, Perempuan dalam Perspektif Pembangunan

Bagikan berita
Peran perempuan tidak hanya sebatas ruang lingkup keluarga melainkan memiliki peran dalam berpartisipasi dalam kegiatan ranah publik. Hal ini dikupas dalam OBRAL (NGObrol BaReng ALumni), Rabu pagi (9/6/2021) di Barau Cafe, Jalan Batang Arau No.88, Berok N
Peran perempuan tidak hanya sebatas ruang lingkup keluarga melainkan memiliki peran dalam berpartisipasi dalam kegiatan ranah publik. Hal ini dikupas dalam OBRAL (NGObrol BaReng ALumni), Rabu pagi (9/6/2021) di Barau Cafe, Jalan Batang Arau No.88, Berok N

HALONUSA.COM- Peran perempuan tidak hanya sebatas ruang lingkup keluarga melainkan memiliki peran dalam berpartisipasi dalam kegiatan ranah publik. Hal ini dikupas dalam OBRAL (NGObrol BaReng ALumni), Rabu pagi (9/6/2021) di Barau Cafe, Jalan Batang Arau No.88, Berok Nipah, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Bicara aktivitas perempuan tentu butuh dorongan lingkungan keluarga, termasuk dorongan eksternal lingkungan, dan perempuan membutuhkan sejumlah faktor pendukung sehingga perannya di ranah publik bukan sebatas kata tapi tindakan. Yang kali ini NGObrol BaReng ALumni atau OBRAL edisi #6 mengangkat tema tentang 'Perempuan dalam Perspektif Pembangunan', menghadirkan enam pembicara dari masing-masing bidang seperti, Neny Rochyany, S.Si, M.Si (Kakanreg XII BKN Pekanbaru), alumni Fakultas Farmasi di Pekanbaru, Imelda Sari, S.Sos (Sekjend DPP Partai Demokrat) alumni FIB yang berada di Jakarta.

Kemudian Ir. Rifda Suryanni, M.Si (Kadis PSDA Sumbar), alumni fakultas Teknik di Padang, .Dr. Wirdanengsih (FISIP/Akademisi) di Padang, Lusi Herlina (FISIP/Praktisi LSM) di Padang dan Lailatur Himni (Pengusaha Milenial/Influencer) yang berada di Padang. Sementara keynote speaker dalam diskusi ini yakni, Dr. Nella Hendriyetti, Senior Capacity Building dan Training Economist di Asian Bank Development Institut (ABDI) yang saat ini berkantor di Tokyo, Jepang.

"Kegiatannya ini kita laksanakan secara hybrid (daring dan luring). Seluruh pembicara merupakan Alumni perempuan dari Universitas Andalas yang memiliki kepakaran bidang masing-masing profesinya baik nasional maupun internasional," kata Ketua Panitia Insannul Kamil kepada awak media.

Ia melanjutkan, diskusi publik ini merupakan rangkaian dari kegiatan jelang Kongres ke VI Ikatan Alumni Universitas Andalas (IKA-UNAND), 7 Agustus 2021 mendatang. Ketua Harian DPP IKA Unand, Ir. Surya Tri Harto, MBA, MTl menyampaikan, ini salah satu topik penting bagi Indonesia dengan secara spesifik di Minangkabau.

Walaupun lanjutnya, peran perempuan untuk menjadi pemimpin seperti kepala daerah di daerah tidak jadi persoalan. Meskipun banyak pertayaan publik saat itu akan tetapi menurutnya tidak ada persoalan. "Ini membuktikan bahwa peran gender (perempuan) atau diskriminasi gender tidak ada lagi," ungkapnya.

Ia melanjutkan, diskusi dengan mengangkat tema perempuan dalam perspektif pembangunan saat ini tentu semacam konvensi kepada organisasi. Bahwa tidak ada persoalan struktural dan kebudayaan di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tanpa harus meninggalkan fitrah kodrati kaum ibu sebagai pembimbing anak-anak dalam rumah tangga, yang kemudian berbagi kewenangan dan tanggung jawab dengan kaum bapak.

Surya Tri Harto mengatakan, kedepan bagaimana kontribusi bundo kandung berperan luas, relevan dengan apa yang dibicarakan. Ini tentunya akan menjadi prosiding bagi generasi berikutnya dan atau menjadi catatan produk kultural, ilmiah sehingga menemukan relevansi.

"Mudah-mudahan memberi kemanfaatan publik, dan IKA UNAND mengapresiasi kegiatan ini dan forum ini yang merupakan bagian dari kontribusi IKA Unand dan menginspirasi masyarakat," ujarnya sekaligus membuka resmi kegiatan NgObrol BaReng ALumni edisi #6.

Keynote speaker Nella Hendriyetti, Senior Capacity Building dan Training Economist menyampaikan, masalah tentang perempuan di dunia sebenarnya tidak sebesar yang dihadapi, apalagi Indonesia yang sudah memberdayakan (empower) perempuan. Artinya tidak semua negara di dunia menghadapi persoalan perempuan.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini