Penyimpanan Vaksin 'Tergantung' Kualitas Rantai Dingin (Cold Chain)

×

Penyimpanan Vaksin 'Tergantung' Kualitas Rantai Dingin (Cold Chain)

Bagikan berita
Vaksin yang disimpang dalam Rantai Dingin (Cold Chain) | Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/Halonusa
Vaksin yang disimpang dalam Rantai Dingin (Cold Chain) | Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/Halonusa

PBF harus melakukan pemerikasaan terhadap: nama produk, kondisi fisik produk, jumlah produk, tanggal kedaluwarsa, nomor batch, kondisi alat pemantauan suhu dan kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM) (khusus untuk vaksin yang telah dilengkapi VVM).

Menurut CDOB (BPOM, 2012) terdapat dua suhu penyimpanan pada fasilitas pedagang besar farmasi yaitu:

Chiller atau cold room (suhu 2oc s/d 8oc), untuk menyimpan vaksin dan serum dengan suhu penyimpanan 2oc s/d 8oc.

Biasanya digunakan untuk penyimpaan vaksin campak, BCG, DPT, TT, DT, Hepatitis B, DPT-HB.

Kedua freezer atau freezer room (suhu -15oc s/d-25oc) untuk menyimpan produk beku contohnya vaksin polio.

Baca juga: Vaksin Corona tiba di Sumbar, Vaksinator bakal Vaksinasi 2.500 Tenaga Kesehatan Padang

Bila kualitas rantai dingin tidak standar maka bisa berpengaruh pada kualitas vaksin yang diberikan.

Namun bilamana rantai dingin sesuai standar, sudah dapat dipastikan kualitas vaksin diberikan tetap terjaga.

Seperti dikemukakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. H.M. Subuh, MPPM, kepada sejumlah media pada kegiatan temu media dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia tahun 2017 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa siang (25/4/2017).

"Dengan rantai dingin yang standar kualitasnya baik, kualitas vaksin yang diberikan akan tetap terjaga," ungkapnya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini