6. Jujur
Jujur adalah sesuatu yang amat sangat mahal. Nabi Muhammad SAW diberi gelar Al-Amin karena beliau terpercaya dan jujur.
Karena kejujuran itulah, beliau banyak dipercaya para investor termasuk Siti Khadijah yang akhirnya menjadi istrinya.
Beliau bahkan menasihati pedagang buah di pasar yang berbuat curang. Seharusnya buah yang bagus dan buruk ditampilkan semuanya namun diberi harga yang berbeda.
Jangan mencampur-campur, begitu juga dengan produk lain. Beritahukan kepada calon pelanggan tentang keunggulan dan kekurangan produkmu. Jangan hanya memberitahukan keunggulannya saja.
“Saya pernah tertipu oleh pedagang yang tidak jujur. Ketika singgah di sebuah kios buah-buahan, saya bertanya apakah buah rambutan yang dijual manis-manis. Dijawabnya dijamin manis, dan saya disuruh mencicipi. Ternyata memang manis,” ujar Sandi.Ia pun membelinya sebanyak 2 kg untuk dibawa pulang, tetapi ketika di rumah, buahnya kebanyakan masam dan berkualitas buruk.
“Ternyata, yang manis itu bukan buahnya, tapi hanya janjinya saja yang manis. Apakah saya akan membeli lagi dari pedagang tersebut?” lanjutnya.
Apakah Sandi akan merekomendasikan kios buah tersebut kepada keluarga, kerabat, dan teman-temannya? Tentu saja tidak.
Itulah salah satu contoh akibat dari ketidakjujuran seorang pedagang. Selain mendapatkan dosa, pedagang tersebut juga tidak akan mendapatkan berkah.
Editor : Dewi Fatimah
