Tata Cara Sholat Idul Fitri 1444H, Mulai dari Niat Sampai Pelaksanaannya

×

Tata Cara Sholat Idul Fitri 1444H, Mulai dari Niat Sampai Pelaksanaannya

Bagikan berita
Ilustrasi Ceramah Idul Fitri 1444H (foto: Ilustrator M. Andika Ramadan)
Ilustrasi Ceramah Idul Fitri 1444H (foto: Ilustrator M. Andika Ramadan)
HALONUSA.COM - Pada artikel ini, terdapat tcata cara sholat pada Hari Raya Idul Fitri 1444H dengan pelaksanaan mulai dari Niat sampai prosedur lengkapnya. Untuk mengingatkan kembali sebelum menyambut Lebaran 2023, mari simak jumlah rakaat dan niat serta tata cara pelaksanaan hingga bacaan yang diucapkan selama sholat Idul Fitri. Sebelum itu, simak dulu terkait hukum melaksanakan ibadah tersebut yang wajib dilakukan baik laki-laki atau pun perempuan berakal dan tentunya sudah akil baligh juga berakal. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ummu ‘Athiyah dan perintahnya juga terdapat pada QS. Al Kautsar: 2, terkait pelaksanaan sholat Idul Fitri pada waktu pagi hari.

  أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.

(H.R Ummu ‘Athiyah) “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh.

(QS. Al Kautsar: 2)  فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” Sebelum melaksanakannya, kamu disunnahkan untuk mandi dan berhias diri menggunakan pakaian terbaik serta sarapan sebelum sholat. Sunnah lainnya yaitu melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda, kemudian berjalan kaki ke lapangan luas yang menjadi tempat sholat.

Niat Sholat Idul Fitri 1444H

Pelaksanaan Sholat Idul Fitri sendiri

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan ‘iidil fithri rak’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah ta’ala. Sholat Idul Fitri berjamaah sebagai makmum

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan ‘iidil fithri rak’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum) karena Allah ta’ala.

Tata Cara Sholat Idul Fitri 1444H

Pertama, Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya. Kedua, Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu ‘Umar.

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

“Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin.

Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”

Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.” Ketiga, Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.” Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir dianjurkan membaca ayat berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini