Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai

×

Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Me
Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Me

[caption id="attachment_21842" align="aligncenter" width="600"]Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Uma Aeleus Sakukuret di Kabupaten Kepulauan Mentawai (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Uma terdiri atas 3 ruang utama, ruang pertama adalah serambi terbuka tanpa dinding.

Berbentuk persegi, serambi ini juga dilengkapi dengan bangku-bangku dari kayu, ruangan serambi ini selain berfungsi sebagai tempat menerima tamu juga tempat berkumpul keluarga.

Di bawah bangku terdapat dinding-dinding yang juga berfungsi sebagai pembatas yang dihiasi angin-angin berbentuk bilah ketupat.

Ruang kedua adalah ruang terbuka yang berfungsi sebagai tempat istirahat sekaligus ruang berkumpul keluarga.

Ruang ini merupakan ruang utama dari bangunan uma. Disinilah acara-acara adat dilaksanakan.

Di tengah ruang terdapat perapian berbentuk persegi panjang berukuran 2x1 meter.

Perapian yang terbuat dari balok-balok kayu dengan ketebalan 8 cm, bagian tengah perapian berupa pasir.

Di keempat sudutnya terdapat tiang-tiang yang memiliki fungsi untuk menyangga konstruksi atap juga untuk penyangga tempat pengasapan (para para) di atas perapian.

Tempat pengasapan di atas perapian ini bertujuan untuk mengasapi hasil buruan sehingga bisa lebih tahan lama .

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini