[caption id="attachment_51572" align="aligncenter" width="693"]
Lapis legit Kue delapan jam (foto: Instagram @kueberkatyakin)[/caption]
Seperti namanya, Kue delapan jam memiliki filosofi yaitu pembuatannya harus selama 8 jam karena merupakan pembagian waktu sehari 24 jam dengan rincian: 8 jam bekerja, 8 jam istirahat, 8 jam beribadah.
Selain itu, angka 8 pada cemilan khas Palembang tersebut juga merujuk pada jumlah pembawa keranda jenazah sebagai pengingat bahwa tiap-tiap manusia akan menemui kematian.
3. Kue kojo
[caption id="attachment_51571" align="aligncenter" width="636"]
Kue kojo khas Palembang (foto: Endues TV)[/caption]
Cemilan berbahan tepung terigu dengan warna hijau ini menghadirkan cita rasa manis khas daun pandan, filosofi namanya Kojo yang artinya Kemojo atau Kamboja karena bentuk awalnya diambil dari visualisasi Kamboja.
Namun seiring perkembangan zaman, Kue Kojo yang juga jadi cemilan khas warga Jambi, Riau Bengkulu ini telah mengalami banyak perubahan ukuran. Tidak melulu berkiblat pada bentuk Kamboja.4. Tekwan
[caption id="attachment_51570" align="aligncenter" width="711"]
Kuliner Tekwan khas Palembang (foto: RinaOkta Shutterstock)[/caption]
Sama seperti Pempek, Tekwan juga memiliki cita rasa tersendiri dari ikan tenggiri dan telur serta beberapa bahan lain. Bercampur dengan racikan kuah rasa udang, kemudian pelengkap berbagai daun beraroma.
Editor : Redaksi
