Tradisi Lebaran Idul Fitri 2023 di Payakumbuh yang Sudah Turun Temurun, Berikut Filosofinya

×

Tradisi Lebaran Idul Fitri 2023 di Payakumbuh yang Sudah Turun Temurun, Berikut Filosofinya

Bagikan berita
Ilustrasi Pacu Itiak (foto: wikipedia)|Design Tradisi Lebaran 2023 (foto: Ilustrator Halonusa)|Ilustrasi Pacu Jawi (foto: turisian)|Ilustrasi Panjat Pinang (foto: Media Center Palangkaraya)
Ilustrasi Pacu Itiak (foto: wikipedia)|Design Tradisi Lebaran 2023 (foto: Ilustrator Halonusa)|Ilustrasi Pacu Jawi (foto: turisian)|Ilustrasi Panjat Pinang (foto: Media Center Palangkaraya)

HALONUSA.COM - Ada beberapa tradisi setiap Lebaran Hari Raya Idul Fitri dari tahun ke tahun dan sudah jadi turun temurun, bahkan ada yang memiliki filosofi khusus dan relate dengan kehidupan.

Salah satunya Pacu Jawi dengan filosofi hidup lurus seperti trek Jawi atau Sapi, selain itu ada tradisi lain yaitu Pacu Itiak yang sudah dilakukan sejak jaman sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1928.

Selanjutnya, Panjat Pinang yang tidak hanya jadi tradisi perayaan Idul Fitri di Payakumbuh, tapi juga hampir seluruh wilayah di Sumatera Barat. Begitu pula dengan kuliner malam hingga tradisi lain seperti mengunjungi tetangga.

Berikut Halonusa rangkum apa saja tradisi adat yang biasa dilakukan warga Payakumbuh, Sumbar untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya dan disebut telah dilakukan turun temurun sebelum Indonesia mardeka. Baca artikel ini sampai selesai.

5. Tradisi Lebaran Idul Fitri di Payakumbuh

1. Pacu Itiak

[caption id="attachment_51287" align="aligncenter" width="604"]Pacu Itiak Ilustrasi Pacu Itiak (foto: wikipedia)[/caption]

Tradisi lebaran Idul Fitri yang pertama di Payakumbuh yaitu Pacu Itiak dengan menerbangkan Itik, kegiatan ini sudah dilakukan sejak 1928 yang biasanya digelar saat alek nagari dan batagak rumah gadang karena dulunya pembuatan rumah gadang dilakukan bergotong royong.

Jaman sekarang, digunakan untuk menyambut orang penting seperti kehormatan dan ulang tahun Kota Payakumbuh. Bahkan, saat Tour de Singkarak hingga pelaksanaan festival lainnya juga dilakukan pacu Itiak sepanjangan jalan 1.600 meter.

Prosesnya yaitu di awal, Itik atau bebek dilepas untuk terbang menuju garis finish. Jarak titik awal ke garis finish ada yang dari angka 800 meter, 1.200 meter hingga yang tertinggi 1.200 meter. Tentu, kriteria Itiak yang diperlombakan juga harus diperhatikan.

Salah satunya memiliki warna kaki hitam atau kuning yang sama, punya sisik kecil di jari tengah dan gigi ganjir serta sayap yang panjang ke atas.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini