1. Kurangnya sumber daya manusia/guru dengan latar belakang seni di Sekolah Dasar
Pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) seorang guru sebagai wali kelas dituntut untuk dapat menguasai berbagai bidang ilmu yang terkandung dalam kurikulum yang berlaku pada pendidikan SD. Kecuali beberapa bidang ilmu seperti pendidikan agama dan pendidikan olahraga. Kesadaran akan pentinggnya pendidikan seni di sekolah belum begitu terperhatikan.
Hal ini disebabkan oleh bahwa tidak semua guru yang mengajar di SD memiliki latar belakang pendidikan seni. Sehingga dalam proses pembelajaran, guru sering terkendala dalam penyampaian materi ajar mengenai pengetahuan maupun keterampilan seni terutama mengenai seni berbasis kearifan lokal.
2. Kurangnya pemahaman guru mengenai materi seni budaya berbasis “kearifan lokal”
Guru memiliki peran yang sangat penting untuk terciptanya pendidikan yang berkwalitas. Sebagai satu jabatan atau profesi, Guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan keahlian secara umum dan khusus. Namun untuk keahlian khusus dalam bidang pendidikan seni dan budaya belum begitu terperhatikan.
Mungkin untuk masa yang akan datang, seyogyanya jika Pemerintah dapat memecahkan persoalan keahlian khusus untuk mata pelajaran seni dan budaya sebagai mata pelajaran khusus seperti halnya mata pelajaran Pendidikan Olahraga dan Pendidikan Agama.3. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai
Sarana dan prasarana artinya segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat dalam mencapai satu tujuan. Untuk melaksanakan kegiatan pendidikan seni budaya yang sesuai dengan “kearifan lokal” di Sekolah (SDN 03 dan SDN 05), maka diperlukan sarana dan prasarana yang mampu mendukung pelaksanaan program sehingga dapat dilaksanakan secara terarah, terencana, dan terstruktur.
Sehingga dirasa menjadi tanggungjawab bagi Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang untuk mengembangkan kreatifitas seni dengan berbasiskan kearifan lokal bagi Guru-guru Sekolah Dasar di Kota Solok.
Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2022 ini dilatarbelakangi juga dengan adanya Program Ciri Khusus Sekolah (Cirkus) yang diterapkan oleh SD N 03 dan SD N 05 Kampung Jawa Kota Solok. Maka sejaran dengan kondisi inilah Program Kemitraan dijalankan secara bersamaan (kerjasama/ kemitraan).
Editor : Redaksi