HALONUSA.COM - Cuaca panas ekstrem telah melanda sebagian besar kawasan Sumatera Barat (Sumbar) selama beberapa minggu belakangan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sakimin.
"Memang beberapa minggu belakangan cuaca masih didominasi cerah hingga cerah berawan. Prediksi kami sebenarnya di April 2022 ini masih musim penghujan dan peralihan ke musim kemarau atau pancaroba," kata Sakimin dihubungi Halonusa.com via seluler, Selasa (5/4/2022).
Saat ini, kata Sakimin, sudah ada proses pembentukan awan, namun potensi hujannya masih berstatus ringan hingga sedang.
"Ada potensi hujan itu secara merata, kemaren di awal puasa, di Padang Panjang ada hujan walau tak deras, Padang belum ada hujan. Pada April ini lebih banyak cerah-cerah berawan, sepanjang puasa inilah terutama, jadi cenderung panas," katanya.
Dari pemantauan BMKG, kata Sakimin, saat ini suhu di Sumbar masih normal, namun karena berada di garis pantai, cuaca menjadi lebih terik, yakni sekitar 31-32 derajat celcius."Intinya masih normal. Potensi hujan deras masih kurang, paling potensinya hujan ringan hingga sedang, kemaren sebenarnya sudah mendung, tapi di Padang hingga Pasaman belum hujan, begitu juga Mentawai," ucapnya.
Sakimin juga meminta masyarakat untuk mewaspadai titik panas (hotspot) lantaran beberapa minggu ini tidak hujan dan kandungan air yang sudah minim.
"Semak-semak itu kena puntung rokok bisa kebakaran, karena rumput-rumput kering," katanya.
"Jangan buang puntung rokok sembarangan, karena api bisa merembet bangunan lain. Karena ini masa pancaroba dan musim kemarau, bisa sampai lebaran panas, masih ada potensi hujan, walau sedikit," sambungnya.
Editor : Redaksi