Karena adanya tekanan ini, maka terbentuklah sesar Sumatera atau disebut juga ”The Great Sumatera Fault” yang membelah pulau Sumatera membentang mulai dari Lampung sampai Banda Aceh, sesar ini menerus sampai ke Laut Andaman hingga Burma.
Patahan ini merupakan daerah rawan gempabumi dan tanah longsor. Sesar Sumatera merupakan sesar strike slip berarah dekstral yang terdiri dari 20 segmen utama sepanjang tulang punggung Sumatera (Sieh and Natawidjaja.,2002)
Jalur patahan Sumatera bisa dikenal dari kenampakan bentang alam di sepanjang jalur, dan ditandai oleh kenampakkan bukit–bukit dan danau-danau yang terjadi karena pergeseran pada sesar tersebut.
Jalur patahan sepanjang ±1900 Km ini melintasi punggungan pulau Sumatera sepanjang Bukit Barisan. Sejarah mencatat sudah cukup banyak kejadian gempabumi dengan magnitudo besar yang terjadi di sekitar patahan Sumatera.
Segmen Sesar di Sumatera Barat
Sesar Sumatera ini membelah melalui wilayah Sumatera Barat yang terbagi menjadi beberapa segmen sesar. Adapun di Provinsi Sumatera Barat terdapat 4 (empat) segmen patahan aktif yang merupakan bagian dari sistem sesar Sumatera. Dan ada 3 (tiga) segmen lagi yang bagian ujung segmennya berada di perbatasan wilayah Sumatera Barat.
Dan ini dapat juga mempengaruhi aktifitas kegempaan di wilayah Sumatera Barat yaitu : segmen Angkola, segmen Barumun ke-dua segmen tersebut berada di wilayah Sumatera Utara dan segmen Siulak di Jambi.Segmen Angkola ujung selatannya berada di dekat Lembah Batang Pasaman, begitu juga segmen Barumun bagian selatan segmen ini berada di perbatasan Sumatera Barat, Pasaman.
Sedangkan segmen Siulak overlap dengan segmen Suliti di wilayah Solok Selatan. Sedangkan 4 (empat) segmen yang berada di Sumatera Barat, yaitu:
1. Segmen Sumpur (0.1°N ~0.3°N)
Segmen Sumpur terletak di daerah Rao, Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, segmen Sumpur memiliki panjang patahan ± 35 Km.
Di bagian Utara berujung pada sisi Selatan Depresi Sumpur, di Selatan Panti, kemudian menyisir Lembah Batang Sumpur ke Tenggara, Salabawan, hingga Bonjol, menyusuri Sungai Silasung dan pergeseran segmen Sumpur berkisar 23-24 mm/tahun.
Editor : Redaksi