Sejarah Cagar Budaya Batu Talempong di Kabupaten Limapuluh Kota

×

Sejarah Cagar Budaya Batu Talempong di Kabupaten Limapuluh Kota

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Batu Talempong di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)|Batu Bergores, Batu Carano Di Situs Batu Talempong (FOTO: Dok. BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Batu Talempong di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Batu Talempong di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)|Batu Bergores, Batu Carano Di Situs Batu Talempong (FOTO: Dok. BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Batu Talempong di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)

Batu-batu talempong yang berjumlah 6 buah mempunyai bunyi yang berbeda-beda, menurut penduduk sejak dahulu memang sudah berada di tempat tersebut.

Menurut sumber lain batu-batu tersebut berasal dari daerah lain yaitu Rimbo Solok Nagari Talang Anau.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, konon Batu Talempong ini ditemukan pertama kali oleh seorang ulama bernama Syeikh Syamsudin.

Waktu ditemukan ditaksir masyarakat sekitar abad XII masehi, sewaktu Syeikh Syamsudin bermimpi didatangi seorang berjubah putih, berjanggut panjang sampai ke pusar , dan memakai sorban.

Orang tua dalam mimpi Syeikh ini memberi tahu bahwa ada beberapa buah benda yang sekarang berserakan dalam hutan yang ditumbuhi talang dan daun enau.

[caption id="attachment_22441" align="aligncenter" width="600"]Batu Bergores, Batu Carano Di Situs Batu Talempong (FOTO: Dok. BPCB Sumbar) Batu Bergores, Batu Carano Di Situs Batu Talempong (FOTO: Dok. BPCB Sumbar)[/caption]

Benda tersebut akan dapat memberi manfaat bagi anak cucu dan masyarakat kalau dapat dikumpulkan.

Ada sifat magic yang dimiliki oleh lempengan batu itu, yaitu sebelum dipukul atau dibunyikan maka batu ini harus diasapi dengan kemenyan putih.

Apabila tidak dilakukan tata cara ini, niscaya lempengan batu ini tidak akan menimbulkan bunyi yang nyaring seperti talempong pada umumnya, tetapi akan tetap berbunyi layaknya seperti batu biasa yang dipukul.

Lebih celaka lagi apabila orang yang memukul batu tersebut melakukannya dengan rasa tidak percaya akan kegaiban dari batu tersebut serta meremehkannya.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini