Di sekeliling dinding bangunan ini terdapat jendela sebanyak 10 (sepuluh) buah yiatu 2 (dua) buah masing masing berada di sisi Barat, Utara, Dan Selatan, sedangkan 4 (empat) buah berada di sisi Timur.
Seluruh dinding rumah silage-laga ini terbuat dari papan kayu setebal 2 cm, dengan model pemasangan diagonal/menyerong.
Lantai ruang utama terbuat dari kayu yang terbuat dari potongan-potang bambu, lantai ini merupakan tempat kegiatan belajar ilmu silat.
Disekeliling ruangan utama ini pada bagian sisi dekat dinding terdapat balai-balai dari kayu setinggi 40 cm lebarnya 2 m, namun pada sisi barat yang terdapat pintu masuk tidak terdapat bentuk balai balai tersebut, sehingga balai-balai tersebut membentuk denah huruf “U”.
Balai-balai ini berfungsi sebagai tempat duduk bagi Ninik Mamak dan para tetua adat yang menyaksikan proses belajar ilmu silat.
Dahulu ilmu silat yang dipelajari agak rahasia, sehingga tidak sembarang orang boleh masuk untuk menonton.Disudut ruangan tepi barat daya terdapat lemari kayu tempat menyimpan peralatan.
[caption id="attachment_22245" align="aligncenter" width="600"] Sejarah Cagar Budaya Balai Silaga-Laga di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]
Didekatnya terdapat tangga naik yang terbuat dari papan kayu bagian luarnya sementara bagian pijakannya terbuat dari bambu.
Lantai Kedua.
Editor : Redaksi