Kerajaan Daulat Parit Batu terletak diantara dua sungai yaitu sungai Patoman dan sungai Tipo.
Berdirinya Kerajaan Daulat Parit Batu ini tidak diketahui secara pasti, namun jika melihat data sejarah dan silsilah kerajaan Parit Batu, yang raja-rajanya semuanya bergelar Tuanku, maka kerajaan Parit Batu ini berdiri pada periodesasi Islam di Sumatera Barat.
Indikasinya karena gelar Tuanku di Minangkabau merupakan gelar tertinggi dari seorang yang mendapatkan pendidikan agama di surau.
Menurut ahli waris Kerajaan Daulat Parit Batu yang ke VII, yaitu Tuanku Hendri Eka Putra, S.E Daulat Yang Dipertuan Parit Batu Pucuk Adat Pasaman.
Kerajaan Daulat Parit Batu ini merupakan bagian dari Kerajaan Pagaruyung di Batusangkar.
Kerajaan Daulat Parit Batu ini merupakan perpanjangan tangan dari Kerajaan Pagaruyung di daerah Pasaman yang rajanya dilantik oleh Raja Pagaruyung dan ditunjuk sebagai raja rantau yang menjadi wakil Kerajaan Pagaruyung di daerah Pasaman.
Hal ini karena daerah Pasaman merupakan daerah yang sangat strategis, yang terletak di dipesisir pantai yang mempunyai pelabuhan-pelabuhan seperti Sasak dan Air Bangis.Pelabuhan ini sering dikunjungi oleh pedagang dan pendatang yang berasal dari luar, sehingga wilayah ini merupakan wilayah yang ramai pada masa itu.
Kedua pelabuhan ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Daulat Parit Batu, sehingga daerah ini sangat berpotensi untuk pemasukan dana kerajaan yang berasal dari cukai (pajak) dari kapal atau pedagang yang masuk kedaerah ini.
Dengan demikian perkembangan dan kelangsungan Kerajaan Pagaruyung terutama tentang pemasukan dana dan perluasan kekuasaan.
Editor : Redaksi