Pengunjuk Rasa Bakar Gedung, Pemerintah Australia Kerahkan Pasukan ke Kepulauan Solomon

×

Pengunjuk Rasa Bakar Gedung, Pemerintah Australia Kerahkan Pasukan ke Kepulauan Solomon

Bagikan berita
Sebuah toko milik China terbakar di Honiara setelah dibakar oleh pengunjuk rasa. (Charley Piringi)
Sebuah toko milik China terbakar di Honiara setelah dibakar oleh pengunjuk rasa. (Charley Piringi)

Kamis pagi sepi, katanya, tapi kemudian kekerasan berlanjut di sore hari, dengan perusuh sekali lagi menargetkan Chinatown. Mataitini menyaksikan dari balkonnya saat asap hitam mulai mengepul dari gedung-gedung di dekat hotelnya. Staf menginstruksikannya untuk mengemas tas kecil dengan dokumen penting jika hotel harus mengungsi.

Ketika pembakaran dan penjarahan berlanjut, situasi politik juga terus memburuk, dengan pemimpin oposisi nasional Matthew Wale menyerukan agar Sogavare mengundurkan diri.

Kepulauan Solomon, yang terkenal karena pertempuran sengit Perang Dunia II antara pasukan AS dan Jepang, terletak di wilayah yang bergejolak secara politik di mana Beijing telah memperluas pengaruhnya, termasuk melalui program Sabuk dan Jalan.

Sogavare, yang menjalani tugas keempatnya sebagai perdana menteri, pertama kali berkuasa setelah kudeta tahun 2000 yang dipicu oleh ketegangan antara kelompok etnis di pulau-pulau itu. Konflik, yang dimulai pada tahun 1998, merenggut sekitar 200 nyawa dan berlangsung hingga tahun 2003, ketika pasukan yang dipimpin Australia memulihkan hukum dan ketertiban.

Perdana menteri menyinggung sejarah kekerasan dalam pidatonya.

"Sejujurnya saya berpikir bahwa kita telah melewati hari-hari tergelap dalam sejarah negara kita," katanya. "Namun, peristiwa hari ini adalah pengingat yang menyakitkan bahwa jalan kita masih panjang."

The Washington Post di Sydney

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini