Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar

×

Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar) |Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar) |Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar) |Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar) |Sejarah Cagar Budaya Gedung Controlleur di Kabupaten Tanah Datar (Foto:BPCB Sumbar)

Jabatan Controlleur merupakan jabatan terendah yang dipegang oleh seorang Belanda. Kedudukannya di bawah Asisten Residen yang membawahi kelarasan bagi masyarakat Minangkabau kepala keselarasan biasa dipanggil Tuanku Lareh atau Angku Lareh.

Namun demikian seorang Controlleur sangat ditakuti oleh masyarakat karena dialah pejabat Belanda yang berhubungan langsung dengan rakyat untuk menyampaikan segala kebijaksanaan pemerintah Hindia Belanda.

Untuk Kec. Lintau Buo pejabat Controlleur pada saat itu (tahun 1908) dijabat oleh J. Bastians. Dari informasi masyarakat Controleur Lintau Buo dibangun sekitar tahun 1890.

Bangunan tersebut pada masa-masa selanjutnya berubah fungsi sesuai dengan kebutuhan pada masa itu. Setelah dipakai sebagai kantor pejabat Controleur bangunan tersebut difungsikan menjadi kantor asisten Wedana di Buo.

Pada masa pendudukan Jepang bangunan ini dikuasai oleh pihak Jepang dan berfungsi sebagai kantor militer Jepang. Pada masa pergerakan kemerdekaan bangunan tersebut pernah difungsikan sebagai asrama PDRI.

Setelah itu kemudian difungsikan sebagai Kantor Kec. Lintau Buo dan terakhir sampai saat ini berfungsi sebagai gedung pertemuan.

Deskripsi Arkeologis

Gedung ini terbuat dari bahan mortal dan bata. bangunannya berarsitektur kolonial, dengan pilar-pilar yang berukuran besar di sekeliling bangunan dengan luas keliling pilar 155 cm, tinggi tiang 274 cm.

Di halaman depan pintu masuk terdapat juga sebuah pilar. Pintu masuk terletak di tiga bagian yaitu di depan, disamping kiri dan samping kanan bangunan, sedangkan jendela bangunan ini berada di samping kiri dan kanan bangunan dengan jendela di masing-masing sisi adalah empat buah.

Bangunan telah mengalami pemugaran antara lain pintu dan jendela. Teras samping kiri-kanan telah diganti oleh plesteran semen. Atapnya terbuat dari seng, kemungkinan ini juga baru. Sekeliling bangunan merupakan halaman dengan rumput yang subur.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini