Covid-19 Merampas Profesi Akuntan, Yofialdi: Mesti Mengasah Kemampuan Multidisipliner dan Meta Analytical

×

Covid-19 Merampas Profesi Akuntan, Yofialdi: Mesti Mengasah Kemampuan Multidisipliner dan Meta Analytical

Bagikan berita
Webinar bertemakan "Menyiapkan Akuntan Muda yang unggul dan berdaya saing melalui kurikulum akuntansi berbasis MBKM (Merdeka Belajar, Kampus Merdeka)
Webinar bertemakan "Menyiapkan Akuntan Muda yang unggul dan berdaya saing melalui kurikulum akuntansi berbasis MBKM (Merdeka Belajar, Kampus Merdeka)

HALONUSA.COM - Situasi covid-19 saat ini seakan telah merampas profesi kerja, salah satunya akuntan. “Peran akuntan, mulai tergantikan oleh aplikasi seiring perkembangan pesat teknologi informasi,” ungkap pengurus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Sumbar, Yofialdi dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar secara daring, Selasa (13/7/2021).

Perampasan profesi akuntan tersebut merujuk penelitian Future of Jobs Survey 2020 dari World Economic Forum, yang dikupas secara mendalam lewat webinar bertemakan "Menyiapkan Akuntan Muda yang unggul dan berdaya saing melalui kurikulum akuntansi berbasis MBKM (Merdeka Belajar, Kampus Merdeka)" itu yakni Dr Sekar Mayang Sari (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti).

Baca juga: Kupas Mesin dan Robot Gantikan Profesi Manusia, SMAN 1 Batusangkar Siap Jadi Tuan Rumah

Yofialdi, juga Chief Excecutive Advisor Fast Consulting mengemukakan, para akuntan di masa depan harus membekali diri dengan kompetensi multidisipliner. Memiliki kemampuan meta analytical sekaligus memiliki social skill yang memadai.

"Perkembangan Teknologi Informasi, Perkembangan Ekonomi dan Bisnis, Lingkungan Profesi, Regulasi, Pendidikan dan Pengembangan SDM jadi pemicu menurunnya permintaan terhadap profesi akuntan,” nilainya.

Baca juga: Daftar Penerimaan Tenaga Kontrak RSUD Kota Bukittinggi

Menurutnya, untuk bisa menang dalam menghadapi tantangan di masa depan itu, perlu memiliki akuntan yang berdaya saing. Para akuntan harus memiliki kemampuan mulai dari Problem Solving, Self Management, Work with People, Technology Use and Develpoment, Communication Skill, Interpesonal Skill serta Public Speaking.

"Soft Skill ini bisa jadi nilai tambah, kata Yofialdi, ketika seorang akuntan itu juga aktif dalam dunia organisasi," terang Yofialdi yang merupakan Finance & Human Capital Dept Head di PT Hayati Pratama Mandiri itu.

Ia berharap kedepan, dunia pendidikan akuntansi harus mengakomodir perkembangan teknologi dan disrupsi bisnis. Jika tidak, lulusannya tak mampu menjawab kebutuhan dunia kerja yang berubah sangat cepat. Para Akuntan, menurutnya, juga harus mampu melakukan riset akuntansi, keuangan dan bisnis serta sesuai dengan bidang keilmuan yang aplikatif dalam menjawab permasalahan bangsa.

"Paling penting adalah para akuntan harus berintegritas, sehingga hasil laporan dan analisa data-data yang dikerjakan bisa dipertanggungjawabkan dan dipercayai hasilnya,” tukas alumni Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Unand itu.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini