HALONUSA.COM - Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam tindak arogansi aparat pengamanan Wali Kota Medan terhadap jurnalis, bahkan menuntut Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution melakukan evaluasi terhadap tim pengamanan.
Selain itu menuntut Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution meminta maaf secara terbuka kepada korban dan seluruh jurnalis di Kota Medan dan mendukung dan siap memberikan pendampingan terhadap korban intimidasi untuk membuat pelaporan kepada pihak yang berwajib.
Baca juga: Karya Foto Anggota Muda PFI Padang, Givo Alputra Juara ‘Photo of The Year’ APFI 2021
Kecaman itu dikeluarkan Pewarta Foto Indonesia atas tindakan pengusiran dan dugaan intimidasi terhadap dua jurnalis saat akan mewawancarai Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution pada Rabu (14/4/2021). Pengusiran dan tindakan intimidasi ini dianggap sudah menciderai tugas jurnalis yang dilindungi oleh Undang-undang nomor 40 Tahun 1999 tentang pers.
Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi menyesalkan tindakan intimidasi yang diduga dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), polisi dan Satpol PP itu. Menurut Rahmad, mereka sudah melanggar Undang-undang pers karena sudah menghalangi tugas jurnalis.
“PFI Medan menyesalkan tindakan berlebihan dari pengamanan di Kantor Wali Kota Medan yang cenderung menghalangi kinerja para jurnalis,” ujar Rahmad dalam keterangan resminya, Jumat (16/4/2021).Menurutnya Rahmad kembali, tindakan pelarangan peliputan ini sudah mengangkangi semangat demokrasi. Apalagi di tengah era keterbukaan informasi publik. Serta apa yang dilakukan tim pengamanan begitu arogan.
"Kejadian ini harus menjadi catatan penting Bobby sebagai Wali Kota Medan," tegas Ketua PFI Medan, Rahmad Suryadi.
Baca juga: Sorot tentang Pelanggaran Hak Cipta, Pewarta Foto Indonesia Padang Gelar Bincang Fotografi
Editor : Redaksi