Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Payakumbuh di Kota Payakumbuh

×

Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Payakumbuh di Kota Payakumbuh

Bagikan berita
'- Stasiun Kereta Api Payakumbuh menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). | Foto: BPCB Sumbar|Foto: BPCB Sumbar|Foto: BPCB Sumbar
'- Stasiun Kereta Api Payakumbuh menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat (Sumbar). | Foto: BPCB Sumbar|Foto: BPCB Sumbar|Foto: BPCB Sumbar

Inilah yang melandasi ditetapkannya tanggal 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).

Nama DKARI kemudian diubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Nama itu diubah lagi menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tanggal 15 September 1971.

Pada tanggal 2 Januari 1991, nama PJKA secara resmi diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan semenjak tanggal 1 Juni 1999 diubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) sampai sekarang.

Jalur kereta api Payakumbuh, sudah lama tidak difungsikan. Ini dilihat dari rel yang terhubung sampai Bukittinggi yang sudah dipenuhi dengan bangunan rumah, kedai masyarakat.

Padahal, melalui keputusan PT. Kereta Api (Persero) No.C.11/JB.303/U.2002 tertanggal 29 April 2003 menyebutkan bahwa sehubungan dengan belum dioperasikannya jalur kereta api sumbar, maka kepada pemkab/kota diharapkan untuk mengamankan jalur kereta yang merupakan aset pemerintah ini.

Jalur kereta ini merupakan rencana jaringan jalan kereta Sumatera yang sudah tercantum dalam master plan. Tindakan pengamanan ini berupa pengerusakan jalan (rel) dan pembangunan rumah, toko dan bangunan lainnya tanpa ada rekomendasi dari PT.KA (Persero).

Baca juga: Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Singkarak di Kabupaten Solok

[caption id="attachment_1337" align="alignnone" width="764"] Foto: BPCB Sumbar[/caption]

Deskripsi Arkeologis

Orientasi hadap bangunan adalah utara (menghadap jalan Soekarno-Hatta). Secara umum bangunan yang masih tersisa adalah bangunan utama berbentuk persegi empat dengan ukuran panjang 21,45 m dan lebar 5,8 m.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini