BPBD Sebut Sumbar Potensi Bencana Hidrometeorologi Disejumlah Kabupaten dan Kota

×

BPBD Sebut Sumbar Potensi Bencana Hidrometeorologi Disejumlah Kabupaten dan Kota

Bagikan berita
Ilustrasi bencana Hidrometeorologi  (Foto: Twinkl.fr)
Ilustrasi bencana Hidrometeorologi (Foto: Twinkl.fr)

HALONUSA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat memperingatkan potensi bencana hidrometeorologi di beberapa kabupaten/kota karena cuaca buruk pada rentang waktu 16 hingga 22 April 2024.

Ilham, Juru Bicara BPBD Sumbar, mengatakan bahwa ia telah menerima informasi mengenai potensi bencana hidrometeorologi dari BMKG untuk beberapa daerah di Sumbar, dan informasi tersebut telah disampaikan ke daerah.

Dalam Surat BMKG Nomor e.B/ME.02.04/001/KPPI/IV/2024, BMKG merekomendasikan agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyampaikan informasi tersebut kepada kabupaten dan kota untuk mengambil langkah-langkah antisipasi.

Langkah-langkah antisipasi tersebut meliputi revitalisasi daerah rawan bencana dan imbauan kepada masyarakat di sekitar daerah rawan bencana untuk tetap waspada dan menjauh dari titik-titik rawan bencana.

“Gubernur Sumbar, Mahyeldi merespon surat dari BMKG ini dengan menggelar rapat dengan OPD terkait sebagai langkah antisipasi bencana,” kata Ilham.

Ia juga menyebutkan berdasarkan surat dari BMKG, daerah yang berpotensi terkena bencana hidrometeorologi antara lain Kabupaten Agam, Padangpariaman, Pasaman Barat, Padang, dan Limapuluh Kota.

Selain itu, Kota Payakumbuh, Tanahdatar, Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman, Sijunjung, Kabupaten Kepulauan Mentawai, serta Kota Solok, Bukittinggi, Padangpanjang, dan Pariaman juga termasuk daerah yang berpotensi terkena dampak bencana.

Sebelumnya, sejumlah daerah di Sumatera Barat juga telah dilanda bencana banjir dan longsor. Kabupaten Pesisir Selatan menjadi salah satu daerah yang paling parah terkena dampak, menyebabkan korban jiwa yang cukup banyak.

Selain itu, beberapa infrastruktur dan fasilitas umum juga terdampak bencana, termasuk beberapa ruas jalan negara yang menghubungkan Sumatera Barat dan Bengkulu yang terputus.

Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan banjir lahar dingin di dua daerah, yaitu Kabupaten Agam dan Tanahdatar, yang memiliki sejumlah aliran sungai bermuara di Gunung Marapi.

Editor : Heru C
Bagikan

Berita Terkait
Terkini