2. Tapai Menaon
[caption id="attachment_51459" align="aligncenter" width="674"] Ilustrasi Tapai Menaon (foto: Menukuliner.net)[/caption]
Kuliner khas Pontianak lainnya yaitu Tapai Menaon yang terbuat dari ketan hitam atau putih dengan campuran pewarna, teksturnya sama dengan ketan pada umumnya tapi lebih lembut karena tahap akhir memasaknya yang cukup lama dibuat seperti bubur.
Perpaduan rasa asam manisnya khas fermentasi karena cara memasaknya dari diragi, kemudian dikukus sampai matang dan ditunggu sampai keluar cairan asamnya. Terakhir, baru lah ditambahkan gula pasir.
3. Patlau
[caption id="attachment_51457" align="aligncenter" width="673"] Ilustrasi Patlau (foto: Instagram @kokojagomakan)[/caption]
Selanjutnya, Patlau sebagai hidangan kuliner Idul Fitri lainnya yang hampir mirip dengan lontong dan cocok dinikmati dengan rendang atau pun opor ayam. Cara membuatnya hampir sama dengan membuat Lamang dari beras ketan, kemudian dicampur dengan santan dan dibungkus daun pisang. Terakhir, direbus sampai matang.4. Lemang
[caption id="attachment_30537" align="alignnone" width="1200"] Ramadan 1443 Hijriah atau 2022 masehi, lamang menjadi kuliner incaran. Sebab, selain menu saat berbuka puasa, lamang bisa sebagai buah tangan untuk mengunjungi rumah orang tua maupun saat bertandang ke rumah mertua (manjalang mintuo). [Kariadil Harefa][/caption]Bentuk Lemang di Pontianak, hampir sama dengan Lamang di Sumatera Barat (https://halonusa.com/?s=lamang) kombinasi ketan putih dan merah yang dibakar tersebut biasa disantap menggunakan kuah rendang, tapai dan lainnya.
Selain itu, Lemang juga biasa dikonsumsi suku Dayak dan Melayu dengan cara menyantapnya yang beragam. Mulai dari racikan tapai hitam dan ada yang menggunakan selai manis, cita rasanya berbaur dengan santapan tradisional khas.
Editor : Redaksi