7 Tradisi Lebaran Idul Fitri 2023 di Kabupaten Solok, Ada yang Dilakukan Seminggu Berturut-turut

×

7 Tradisi Lebaran Idul Fitri 2023 di Kabupaten Solok, Ada yang Dilakukan Seminggu Berturut-turut

Bagikan berita
Ilustrasi Tradisi Lebaran 1444H pada Hari Raya Idul Fitri 2023 (foto: Freepik)|Hari Rayo Adat Nagari Aia Dingin dihadiri ninik mamak (foto: Arosukapost)|
Ilustrasi Tradisi Lebaran 1444H pada Hari Raya Idul Fitri 2023 (foto: Freepik)|Hari Rayo Adat Nagari Aia Dingin dihadiri ninik mamak (foto: Arosukapost)|

6. Tradisi Lebaran Nagari Aia Dingin

[caption id="attachment_51136" align="aligncenter" width="757"]Hari Rayo Adat Nagari Aia Dingin dihadiri ninik mamak Hari Rayo Adat Nagari Aia Dingin dihadiri ninik mamak (foto: Arosukapost)[/caption]

Aktivitas kumpul-kumpul niniak mamak menggunakan pakaian kebesaran merupakan salah satu tradisi Lebaran di Nagari Aia Dingin yang digelar pada hari ketiga setelah penentuan Hari Raya Idul Fitri, setiap tahunnya.

Tidak hanya niniak mamak yang mengenakan pakaian kebesaran, tapi anak-anak muda setempat juga menampilkan berbagai kesenian dengan pakaian adat yang digunakan saat Barandai atau Tari Piring sebagai momen silaturahmi di nagari.

“Dan juga untuk memberikan nasehat bagi anak kemenakan dari ninik mamak dan tokoh masyarakat,” ujar Zulpandri Yundra Bandaro Putiah, salah seorang tokoh masyarakat pada wawancaranya di Arosukapost.

7. Mancak-mancak di Kinari

[caption id="attachment_49556" align="aligncenter" width="759"]Tradisi sadakah Balimau yang dilakukan oleh Nagari Kinari tahun 2016. (Foto: Facebook Pemerintah Nagari Kinari Kabupaten Solok) Tradisi sadakah Balimau yang dilakukan oleh Nagari Kinari tahun 2016. (Foto: Facebook Pemerintah Nagari Kinari Kabupaten Solok)[/caption]

Sama seperti Balimau, Mancak-mancak di Nagari Kinari di Kabupaten Solok juga memiliki kegiatan sejenis. Pelaksanannya selama beberapa hari setelah lebaran hari raya Idul Fitri setiap tahunnya, bahkan ada yang sampai digelar hingga malam.

Acaranya diawali dengan sepatah dua patah kata dari Wali Nagari, kemudian dilakukan pementasan adat berupa tari piriang dan randai hingga lainnya. Tidak hanya itu, sekitar lokasi juga tersedia banyak jajanan untuk dinikmati sembari melihat pertunjukan.

Sama seperti tradisi lebaran di Nagari Aia Dingin, kegiatan Mancak-mancak juga telah jadi salah satu warisan budaya lokal dari tahun ke tahun yang digelar untuk melestarikan silaturahmi warga sekitar di masa mendatang.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini