Terdapat beberapa pembagian posisi seperti penggalian membuat tambang batu bara yang dilakukan oleh para ahli Jepang dan bagian mengambil galian, adalah tugas orang Indonesia.
Sidang Chuo Sangi In yang mengatur perekrutan, menyebut bahwa ada sistem pilihan dan pihak yang sukarela bergabung, karena dulunya kedatangan Jepang di Indonesia seolah membawa cahaya baru sesuai semboyan 3A.
Namun seiring berjalannya waktu, para petani dan pemuda sekitar menyadari sistem kerja paksa romusha hingga mereka enggan mematuhi Jepang lagi.
Kemudian, Jepang melakukan penculikan kepada beberapa orang usai nonton bioskop dan penduduk acak di jalan untuk dinaikkan dalam sebuah truk hingga dipaksa kerja Romusha.
4. Peran Rakyat Indonesia dalam Pembuatan Lubang Jepang
Meskipun proses perekrutan pekerja Romusha dilakukan resmi oleh Kantor Kotapraja Bukittinggi, tapi dugaan penyelewengan terhadap upah pekerja terus ada.Bahkan, para buruh yang diambil dari Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan yang sudah bekerja keras tersebut, ada yang tidak diberi upah sama sekali.
5. Pengaruh Lubang Jepang Terhadap Bukittinggi
Sebagai salah satu objek wisata, keberadaan Lubang Jepang tentunya memberi dukungan aspek ekonomi dan peluang bisnis bagi warga Bukittinggi.
Seperti penjual sekitar hingga pemandu wisata yang menceritakan sejarah lengkap Lubang Jepang, sebagai cara menarik kunjungan wisatawan.
Editor : Redaksi
