Pertarungan pun tak terelakkan. Ular Naga menyerang. Niniak Gadang pun melemparkan batu besar kepada Naga.
Ular Naga itu sangat marah telah dipermainkan oleh Niniak Gadang. Dengan segenap kekuatannya, Ular Naga itu menyerang Niniak Gadang.
Niniak Gadang tidak tinggal diam. Dengan jurus-jurus silat dan kapaknya yang tajam, dia juga menyerang ular naga raksasa itu.
Pertarungan Niniak Gadang melawan ular naga raksasa itu berlangsung dengan sengit hingga beberapa lamanya.
Pohon-pohon di sekitar mereka bertumbangan dan terlempar ke sana ke mari akibat pertarungan tersebut.
Dan akhirnya ular naga raksasa itu jatuh dan tidak bisa bangun lagi. Niniak Gadang mengangkat tubuh ular naga raksasa itu dan melemparkannya jauh-jauh ke sebuah lembah di kaki Gunung Talang.Dari jauh Niniak Gadang melihat ular naga itu jatuh dengan tubuhnya yang melingkar. Merasa ada yang aneh, Niniak Gadang pun mendekati ular naga yang jatuh itu.
Dia melihat darah terus mengalir dari tubuh naga tersebut hingga menggenang di sekitarnya darah yang mengalir dari tubuh naga itu membentuk dua genangan besar. Lama-kelamaan dua genangan itu membentuk sebuah danau.
Sejak saat itu, dua danau yang saling berdekatan itu dikenal dengan nama Danau Kembar.
Sedangkan lembah tempat Danau Kembar itu, disebut dengan nama Lembah Gumanti, yang berasal dari istilah Lembah Nago Nan Mati.
Editor : Redaksi