Selain itu, pria dengan berat badan berlebih dan kurang olahraga juga lebih rentan mengalami lemah syahwat.
2. Gangguan psikologis
Selain faktor fisik, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh gangguan psikologis atau stres berat yang berkepanjangan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pria yang memiliki masalah psikologis, seperti depresi, gangguan cemas, PTSD, baru saja bercerai atau ditinggalkan oleh pasangan, atau memiliki kekhawatiran berlebih terhadap performa seksualnya, memiliki risiko tinggi untuk mengalami lemah syahwat.
3. Gangguan hormon
Dorongan atau hasrat seks pria diatur oleh hormon seks yang disebut testosteron. Ketika jumlah testosteron berkurang, maka pria akan memiliki kesulitan dalam mencapai kepuasan seksual dan rentan terkena lemah syahwat.
Selain itu, lemah syahwat juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain akibat gangguan hormon, seperti diabetes, gangguan tiroid, dan hipogonadisme. Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan saraf serta berkurangnya sirkulasi darah pada penis, sehingga menyebabkan impotensi.4. Penyakit kardiovaskular
Kondisi yang memengaruhi jantung dan kemampuannya dalam memompa darah dapat memicu lemah syahwat. Kurangnya aliran darah ke penis ini dapat menyebabkan pria tidak mencapai ereksi.
Penyakit kardiovaskular lain, seperti stroke dan aterosklerosis, juga dapat menyebabkan kesulitan ereksi. Pria yang menderita hipertensi, gula darah tinggi, dan kolesterol berlebihan merupakan kelompok yang berisiko tinggi mengalami lemah syahwat.
Editor : Redaksi