Mengenal Penyakit Stunting dan Hipotiroid yang Dialami Raihan hingga Dibantu Kecamatan Lubuk Begalung Padang

×

Mengenal Penyakit Stunting dan Hipotiroid yang Dialami Raihan hingga Dibantu Kecamatan Lubuk Begalung Padang

Bagikan berita
Bocah penderita stunting dan hipotiroid yang dibantu Kecamatan Lubuk Begalung. (Foto: Dok. Istimewa/HerizaSyafani)
Bocah penderita stunting dan hipotiroid yang dibantu Kecamatan Lubuk Begalung. (Foto: Dok. Istimewa/HerizaSyafani)

Baca juga: Demi Bentuk Taman Kota, Pemko Padang ‘Bongkar’ Bangunan Pedagang

Pada awalnya, penyakit hipotiroid mungkin tidak menampakkan gejala. Gejala penyakit hipotiroid juga cenderung berkembang secara perlahan dan bertahap dalam waktu berbulan-bulan atau bahkan mungkin bertahun-tahun.

Akibatnya, penderita hipotiroid sering kali tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami kondisi tersebut.

Jika hipotiroid sudah menunjukkan gejala, keluhan yang muncul dapat beragam, sesuai usia penderitanya.

Ada beberapa tanda dan gejala hipotiroid pada bayi, di antaranya wajahnya tampak membengkak, lidah bayi terlihat membesar dan menonjol, napasnya terengah-engah, serak ketika menangis, serta kulit bayi berwarna kekuningan.

Apabila tidak segera diobati, bayi bisa mengalami sembelit, kesulitan menyusu, mengantuk terus-menerus, tangan dan kakinya terasa dingin, serta otot tubuhnya melemah.

Lebih jauh lagi, hipotiroid juga dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan tumbuh kembang atau stunting.

Gejala hipotiroid pada anak, remaja, dan dewasa umumnya sama, seperti sering merasa mudah lelah, detak jantung melemah, sembelit, sensitif terhadap suhu dingin, berat badan naik.

Kemudian, kolesterol darah naik, wajah bengkak, nyeri otot atau sendi, susah tidur dan berkonsentrasi hingga masalah psikologis, seperti depresi atau mood yang gampang berubah.

Gejala hipotiroid pada anak-anak terkadang juga disertai dengan penundaan pertumbuhan gigi dan terhambatnya tumbuh kembang. (*)

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini