Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.
Berdasarkan data sejarah Gempa Bumi Sumatera, dalam 100 tahun terakhir, sudah sekitar 20 gempa besar dan merusak terjadi di Zona patahan ini. Gempa pertama tercatat pada masa Perang Paderi (1803-1838).
Baca juga: Telkomsel Perkuat Semangat Kebersamaan, Ajak Pelanggan Raih Keberkahan Ramadan & Idul Fitri 1445 H
Berikut ini ringkasan catatan sejarah gempa bumi di Sumatera Barat. Simak selengkapnya di bawah ini.
Catatan Sejarah Gempa Bumi Di Sumatera Barat
1 Oktober 1822
Lokasi: Padang. Di Padang terasa 3 kali goncangan keras, terdengar suara gemuruh di bawah tanah antara G. Talang dan G. Merapi.26 Agustus 1835
Lokasi: Padang. Kerusakan ringan dan retakan pada bangunan di Padang1892
Lokasi: Sorik Merapi Kabupaten Pasaman.5 Juli 1904
Terjadi Tsunami di Pantai Siri Sori28 Juni 1926
Lokasi: Padang Panjang. Kekuatan 7,6 SR. Lebih dari 354 orang meninggal. Terjadi di sekitar Danau Singkarak, Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Sawah Lunto, dan Alahan Panjang. Gempa susulan mengakibatkan kerusakan pada sebagian Danau Singkarak.Di Kab. Agam (Bukit Tinggi-Bonjol) Sebanyak 472 rumah roboh di 25 lokasi, 57 org tewas, 16 org luka berat. Di Padang Panjang 2.383 rumah roboh, 247 org tewas. Terjadi rekahan tanah di Padangpanjang, Kubu Krambil dan Simabur.