Syeikh Abdurrahman bin Abdullah (1783 – 1899) merupakan pendiri Pesantren Al- Manar atau Pesantren Batu Hampar.
Pada awalnya merupakan surau yag dipergunakan untuk belajar mengaji Al-Quran dan berkhalawat.
[caption id="attachment_23131" align="aligncenter" width="600"] Makam Syeikh Batu Hampar,Makam Syekh Abdurrahman, Makam Syekh Mhd. Airifn, (Dok.BPCB Sumbar 2017)[/caption]
Secara bahasa, khalwat adalah menyendiri atau menyepi, secara istilah, khalwat diartikan sebagai aktivitas berdua-duaan di tempat yang sepi.
Dalam tradisi keagamaan Islam, khalwat mengacu kepada aktivitas atau ritual kaum tarekat sufi yang dilakukan dengan cara menyepi di suatu tempat tertentu dengan maksud untuk berdua-duaan hanya dengan Allah.
Deskripsi Arkeologis
Bangunan cungkup makam Syeikh Batu Hampar secara keseluruhan terbuat dari bahan bata dengan struktur tebal dan kekar, mulai dari atap, dinding, sampai lantai dan pondasi, kecuali daun jendela dan daun pintu yang terbuat dari kayu.Adapun lantai bangunan sekarang sudah dilapisi dengan ubin keramik (porselen), namun, kondisi lantai kurang terawat sehingga tampak sedikit kotor.
Sementara itu, atap bangunan secara keseluruhan dicat dengan warna hijau, sedangkan dinding dicat dengan warna krem.
Ragam hias yang terdapat pada bangunan cungkup makam ini meliputi ragam hias arsitektural dan ragam hias dekoratif.
Editor : Redaksi