Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Parpatih di Kabupaten Limapuluh Kota

×

Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Parpatih di Kabupaten Limapuluh Kota

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Parpatih di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)|Tiang Rumah Gadang (FOTO: Dok. BPCB  Sumbar 2017)|Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Parpatih di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: Dok. BPCB  Sumbar 2017)
Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Parpatih di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumbar)|Tiang Rumah Gadang (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)|Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Dt. Parpatih di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: Dok. BPCB Sumbar 2017)

Kira-kira 50 m ke arah selatan dari rumah gadang terdapat medan nan bapaneh, menurut cerita katanya tokoh Cinduo Mato pernah singgah dan duduk bermusyawarah di medan bapaneh di sekitar rumah.

Deskripsi Arkeologis

Secara arsitektural, Rumah Gadang Datuk Parpatih merupakan salah satu bentuk rumah tradisional Minangkabau.

Rumah gadang ini mempunyai atap gonjong berjumlah 4 buah (rumah bagonjong empat) yang terbuat dari seng.

[caption id="attachment_23112" align="aligncenter" width="600"]Tiang Rumah Gadang (FOTO: Dok. BPCB  Sumbar 2017) Tiang Rumah Gadang (FOTO: Dok. BPCB Sumbar, 2017)[/caption]

Sementara itu, dinding rumah bagian depan dan belakang terbuat dari kayu, sedangkan bagian samping kiri dan kanan terbuat dari anyaman.

Di sisi Timur terdapat dapur yang menempel pada bagian bangunan inti, secara hierarkis, Rumah Gadang Dt. Parpatih Nan Sabatang terdiri dari tiga tingkat.

Tingkat pertama adalah kaki bangunan yang berbentuk kolong, tingkatan ini berfungsi sebagai pondasi atau penyangga badan bangunan.

Sementara itu, tingkat kedua adalah badan bangunan yang berfungsi sebagai hunian atau tempat tinggal keluarga.

Adapun tingkat ketiga adalah atap, yang berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini