Dalam masa prasejarah menhir merupakan sarana pemujaan yang sering dihubungkan dengan aktivitas bercocok tanam.
Dalam penelitian (ekskavasi) yang pernah dilakukan terhadap beberapa situs Menhirik di Kabupaten Lima Puluh Kota, ternyata ditemukan juga kerangka manusia yang berasosiasi dengan menhir.
Masyarakat kemudian beranggapan bahwa situs menhir merupakan situs pemakaman (kuno).
Deskripsi Arkeologis
Situs ini berada dalam areal atau perbukitan alang-alang dan semak-semak yang menutupi sebagian menhir, terutama menhir yang telah rebah.
[caption id="attachment_22343" align="aligncenter" width="600"] Sejarah Cagar Budaya Menhir Kayu Kaciak di Kabupaten Limapuluh Kota (FOTO: BPCB Sumabar)[/caption]
Jumlah menhir yang terdapat di situs ini sebanyak 25 buah dan sebagian besar sudah dalam kondisi rebah serta mengalami beberapa kerusakan.Areal kompleks menhir seluas 500 m2 dengan permukaan tanah sedikit miring. Satu buah menhir yang paling besar berukuran tinggi 140 cm, lebar 35 cm dan tebal 22 cm.
Fungsi
Fungsi awal: Tandamakam
Editor : Redaksi