Sejarah Cagar Budaya Surau Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman

×

Sejarah Cagar Budaya Surau Syekh Burhanuddin di Kabupaten Padang Pariaman

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Makam Engku Sumanik di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Makam Engku Sumanik di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|
Sejarah Cagar Budaya Makam Engku Sumanik di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Makam Engku Sumanik di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)|

Pada tahun 1980/1981 dilakukan pemugaran terhadap bangunan Surau Syech Burhanuddin.

Dengan kegiatan pembongkaran rangka atap, atap, dinding mihrab, jendela dan pintu, serta pemasangan kembali dengan bahan yang baru untuk komponen yang sudah keropos kecuali tiang bangunan.

Deskripsi Arkeologis

Secara morfologis, surau ini mempunyai bentuk yang sama dengan surau-surau lainnya di Minangkabau (Sumatera Barat).

Hal ini ditandai dengan bangunan atau ruang utama yang berdenah bujur sangkar (persegi panjang), atapnya berbentuk tumpang (tingkat), dan lantai yang ditinggikan (panggung).

Ruang utama surau ini berukuran 14 m x 14 m dengan 16 buah tiang utama dan 26 buah tiang pendamping.

[caption id="attachment_22196" align="aligncenter" width="600"]Sejarah Cagar Budaya Makam Engku Sumanik di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Makam Engku Sumanik di Kabupaten Padang Pariaman (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Selain itu, untuk kepentingan ventilasi udara, di sepanjang dinding ruang utama juga terdapat 16 buah jendela, masing-masing 5 buah di sisi Utara dan Selatan, 2 buah di sisi Barat, dan 4 buah di sisi Timur.

Di sisi barat ruang utama terdapat mihrab berdenah persegi panjang berukuran 6,5 m x 2 m.

Sementara itu, di sisi timur ruang utama terdapat tangga masuk, secara umum, surau ini terbuat dari kayu, kecuali atap yang terbuat dari seng dan tangga masuk yang terbuat dari mortar (bata merah berspesi).

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini