Sejarah Cagar Budaya Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai di Kabupaten Pasaman Barat

×

Sejarah Cagar Budaya Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai di Kabupaten Pasaman Barat

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai di Kabupaten Pasaman Barat (FOTO: BPCB Sumbar)|Perkampungan Tinggam Hilie (Dok. BPCB Sumbar:2017)
|Perkampungan Tinggam Mudiek (Dok. BPCB Sumbar:2017)
Sejarah Cagar Budaya Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai di Kabupaten Pasaman Barat (FOTO: BPCB Sumbar)|Perkampungan Tinggam Hilie (Dok. BPCB Sumbar:2017) |Perkampungan Tinggam Mudiek (Dok. BPCB Sumbar:2017)

Perkampungan Tinggam merupakan salah satu bentuk perkampungan tradisional yang secara historiografi tradisional Minangkabau (tambo) merupakan wilayah rantau.

Secara umum, bangunan yang ada di Tinggam berbahan kayu, di perkampungan Tinggam setidaknya terdapat 52 bangunan kayu dengan perincian 49 bangunan rumah dan 3 bangunan Rangkiang atau Sopo.

Selain bangunan kayu, pada sisi timur pada perkampungan terdapat bangunan masjid yang telah menggunakan bahan semen, bata.

Rumah di Kawasan Kajai memiliki keunikan dan keunggulan, dimana masyarakatnya telah memahami penataan dan penggunaan ruang yang telah terlihat dari perkampungan yang tertata dengan sangat baik serta memiliki pola tata ruang yang teratur.

[caption id="attachment_21733" align="aligncenter" width="615"]Sejarah Cagar Budaya Kawasan Perumahan Tradisional Tinggam Kajai di Kabupaten Pasaman Barat (FOTO: BPCB Sumbar) Perkampungan Tinggam Hilie (Dok. BPCB Sumbar: 2017)[/caption]

Pola susunan bangunan termasuk dalam kategori pola linier, yang mana bangunan berada di sisi barat dan timur yang dipisah oleh jalan.

Wilayah perkampungan tradisional Tinggam secara geografi berada di lembah perbukitan yang berada di sisi barat, utara dan selatan, sedangkan pada sisi selatan terdapat sungai yang oleh masyarakat setempat dinamakan Sungai Batang Tinggam.

Bangunan rumah tinggal yang ada di Perkampungan Tinggal memiliki beberapa variasi baik bentuk atap, bentuk pintu, bentuk jendela, tangga.

Namun, secara umum, bangunan rumah tinggal berbentuk rumah panggung dan/atau rumah kolong yang terlihat pada bagian yang kosong/kolong pada bawah bangunan.

Bagian kolong rumah ada yang masih memakai batu sandi dan adapula yang sudah diganti dengan semen.

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini