Ayahnya bernama Syekh Muhammad Yunus dan ibunya Rafi’ah.
Rahmah adalah orang yang sangat idealist, cita-citanya tinggi, cakrawala pandangannya jauh kedepan.
Beliau menginginkan kedudukan wanita dalam masyarakat tidak hanya sebagai istri yang akan melahirkan anak-anak dan keturunan semata, akan tetapi lebih dari itu dia menginginkan terangkatnya derajat kaum wanita ke tempat yang lebih wajar dan pantas.
Merekapun harus mengerti hak dan kewajibannya sebagai istri, sebagai ibu dan sebagai anggota masyarakat.
Kaum wanita harus dapat menjalankan perananya sebagaimana yang telah digariskan oleh agama Islam.
[caption id="attachment_21481" align="aligncenter" width="696"] Rahmah el Yunusiyyah bersama alumni perguruannya di Batavia, tahun 1935 (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]
Semua yang harus diketahui oleh kaum wanita itu tidak bisa terjadi secara serta merta.Semuanya harus melalui pendidikan dan pengajaran, dituntut dan dipelajari, serta harus dipahamkan dan dirasa-rasakan kepada kaum wanita itu.
Rahmah El Yunusiyah adalah seorang motivator dan inspirator Pergerakan kaum wanita khususnya di Minangkabau.
Salah satu bukti konkret cita-cita beliau terhadap memperjuankan harkat kaum wanita adalah dengan mendirikan Diniyyah Puteri pada tanggal 1 November 1923 di Padang Panjang.
Editor : Redaksi