7 Elemen pada bangunan masjid ini memiliki nilai falsafah bagi masyarakat Kambang.
Deskripsi Arkeologis
Denah bangunan masjid berbentuk bujur sangkar, dengan ruang utama di bagian tengah tidak terdapat dinding pembatas, sehingga merupakan ruangan yang terbuka.
Di sisi barat terdapat mihrab, sedangkan di bagian kanan dan kiri bangunan terdapat ruangan samping yang membentuk selasar.
Selasar di bagian Timur seolah-olah menjadi lorong karena tertutup oleh bangunan tambahan berupa bangunan tempat berwudhu.
Dinding terbuat dari bata lepas berukuran relatif tebal, sekitar 30 cm, dinding masih asli belum pernah diganti sejak semula dengan cat berwarna putih.
Perubahan pada bagian dinding terutama pada sisi dalam yang diberi tambahan keramik pada bagian bawah setinggi 1 meter.[caption id="attachment_20947" align="aligncenter" width="600"] Sejarah Cagar Budaya Masjid Al Imam Kotobaru di Kabupaten Pesisir Selatan (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]
Tiang utama pada ruang utama terdapat 9 buah yang melambangkan jumlah Koto (Kampung) yang ada pada waktu itu di Nagari Kambang.
Tiang yang berderet di depan dekat mihrab sebanyak 14 buah yang melambangkan jumlah penghulu yang berjumlah 14 orang yang berasal dari 4 suku, yaitu suku Kampai Tangah, suku Panai, suku Tigolareh, dan suku Malayu.
Editor : Redaksi