Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya

×

Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumba
Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumba

Bangunan Masjid Tua Siguntur ini diperkirakan telah berumur lebih dari 100 tahun.

Masjid ini diperkirakan dibangun pada masa kerajaan Siguntur Islam.

Kerajaan Siguntur dahulu adalah sebuah kerajaan Dharmasyraya di Swarnabhumi (Sumatera) yang berkedudukan di hulu Sungai Batanghari.

Sebelum masuk Islam kerajaan kecil ini pernah bernaung di bawah beberapa kerajaan, seperti Melayu, Sriwijaya, Majapahit, dan Singasari.

[caption id="attachment_20346" align="aligncenter" width="653"]Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Masjid Tua Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Raja-raja yang pernah bertahta di kerajaan Siguntur pada masa pra Islam diantaranya adalah Sri Tribuwana Mauliwarmadewa (1250-1290), Sora (Lembu Sora) (1290-1300), Pramesora (Pramesywara) (1300- 1343), Adityiawarman (kanakamedinindra) (1343-1347), Adikerma (putra Paramesora) (1347-1397), Guci Rajo Angek Garang (1397-1425), dan Tiang Panjang (1425-1560).

Pada waktu Islam masuk (sekitar abad 14), raja Siguntur yang waktu itu dijabat oleh Pramesora memeluk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad Syah bin Sora Iskandarsyah.

Selanjutnya kerajaan Siguntur bernaung dibawah kerajaan Alam Minangkabau.

Sebagai catatan, raja-raja yang bernah berkuasa di kerajaan Siguntur pada masa Islam adalah Abdul Jalil Sutan Syah (1575-1650), Sultan Abdul Qadir (1650-1727), Sultan Amiruddin (1727-1864), Sultan Ali Akbar (1864-1914), Sultan Abu Bakar (1914-1968), Sultan Hendri (1968-sekarang).

Deskripsi Arkeologis

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini