Pada awalnya Kerajaan Siguntur meliputi wilayah ninik mamak 9 dan ninik mamak 12.
Wilayah Ninik Mamak 9 saat ini terdiri dari Jorong Taratak, Siluluk dan Siguntur 2, sedangkan wilayah ninik mamak 12 adalah Jorong Siguntur I.
Pada awal abad ke 16 Kerajaan Pagaruyung menetapkan wilayah hiliran Sungai Batanghari dengan sebutan Kerajaan Cati nan Tigo/Rajo nan Tigo Selo Batanghari yaitu kerajaan yang terdiri dari Rajo Alam, Rajo Adat dan Rajo Ibadat.
Wilayah Cati nan Tigo memiliki wilayah mulai dari Paru Malintang Ilie (Kabupaten Sijunjung) sampai ke Tanjung Simalidu (Provinsi Jambi), dari Durian di Takuak Rajo Batang Siek (Kabupaten Solok Selatan) sampai Sialang Balanta Basi/Pucuak Ramau (Provinsi Riau).
Secara umum bangunan ini sudah tidak asli lagi. Bangunan asli terbakar pada tahun 1974 dan menghanguskan sebagian peninggalan kerajaan seperti naskah dll.
Deskripsi ArkeologisBangunan Rumah Gadang Kerajaan Siguntur merupakan bangunan baru yang di buat berbentuk sama dengan bangunan lama yang terbakar pada tahun 1974.
Bangunan Rumah Gadang ini beraksitektural rumah panggung dengan gonjong empat serta surambi yang berada ditengah.
Berdasarkan arsitekturnya, bangunan ini menganut kelarasan Bodi Chaniago.
[caption id="attachment_20334" align="aligncenter" width="600"] Sejarah Cagar Budaya Rumah Gadang Kerajaan Siguntur di Kabupaten Dharmasraya (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]
Editor : Redaksi