Begitu juga atap aslinya berbahan ilalang kemudian diganti dengan seng.
Kapan penggantian dan perubahan-perubahan tersebut dilakukan tidak dapat lagi diketahui dengan pasti.
Bahkan para ahli warisnya pun tidak ada yang tahu kapan perubahan-perubahan tersebut dilakukan.
Lebih lanjut diperoleh informasi dari masyarakat setempat, bahwa pada sekitar tahun 1955, beberapa bagian dinding depan, dinding belakang, dan papan lantai mengalami pergantian.
Bahkan pada waktu pergolakan PRRI bagian dinding belakang dan lantai sengaja dibongkar dengan maksud agar rumah tersebut seolah-olah sebagai rumah kosong sehingga tidak dibakar oleh pihak-pihak yang bertikai pada waktu itu.
Semula Rumah Gadang ini dihuni oleh 13 kepala keluarga dari suku Dalimo.Namun dengan adanya pembongkaranpembongkaran dan juga perkembangan dari jumlah anggota keluarga, maka yang menghuni rumah kemudian hanya tinggal satu keluarga yang sekaligus sebagai penunggunya.
Deskripsi Arkeologis
Rumah Gadang Suku Dalimo berdasarkan langgamnya merupakan Rumah gadang laras Koto-Piliang.
Hal ini ditandai dengan adanya anjuang yang berada di ujung sisi kanan (Timur) bagian lantai.
Editor : Redaksi