Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto

×

Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto

Bagikan berita
Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)
Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)|Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)

Lorong-lorong dengan pilar-pilar bata dan semen coran yang berlapis.

Ruang basement saat ini menjadi tempat berkumpul rembesan air.

Pilar-pilar basement itu juga menjadi pondasi bangunan Mesjid Nurul Iman.

[caption id="attachment_19803" align="aligncenter" width="601"]Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar) Sejarah Cagar Budaya Mesjid Agung Nurul Islam di Kota Sawahlunto (FOTO: BPCB Sumbar)[/caption]

Mesjid seolah-olah bertengger basement Eks. Sentral Listrik.

Menara mesjid merupakan menara cerobong asap sentral listrik, menjulang setinggi lebih 75 meter.

Menara itu terbuat dari coran semen, pada badan menara terpasang besi sebagai tangga naik dan turun.

Bak untuk penampungan air, sampai sekarang masih dapat menampung air untuk kebutuhan mesjid.

Sebagai sebuah mesjid bangunanya diberi 1 kubah besar ditengah atas bangunan dan 4 kubah yang lebih kecil di empat sudut bangunan mesjid, 5 kubah tersebut mengambarkan Rukun Islam.

Fungsi

Editor : Redaksi
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini