Sayang, bangunan Stasiun Koto Baru kini sudah sulit ditemukan. Lokasi di sekitar stasiun, jika merujuk peta tua peninggalan Belanda, berarti telah berubah menjadi deretan warung dan rumah penduduk, berseberangan dengan pasar.
Ada bangunan yang dibiarkan kosong, tetapi tidak ada lagi petunjuk stasiun kecuali tulisan Koto Baru dengan keterangan ketinggiannya. begitu pula emplasemen dan relnya yang hampir tak berbekas.
Deskripsi Arkeologis
Secara umum bangunan memiliki orientasi arah timur laut, menghadap ke rel yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi.
Bangunan berdenah empat persegi panjang dengan ukuran panjang 17,36 m x lebar 5,4 m. Dinding pada ruangan ini berbahan Beton/semen Dahulunya bangunan difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang kereta api dan tanpa dinding.
Namun sekarang bangunan difungsikan oleh masyarakat sebagai tempat tinggal dan pertokoan atap stasiun berbahan seng.[caption id="attachment_17198" align="aligncenter" width="449"] Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Koto Baru di Kabupaten Tanah Datar (Foto: BPCB Sumbar)[/caption]
Kemudian disisi barat laut ke arah bukittinggi sekitar 30 meter, terdapat bekas kantor kepala stasiun dan gudang di sisi selatan bekas kantor kepala stasiun yang sekrang memiliki fungsi sebagai pertokoan, karena daerah tersebut merupakan daerah pasar/pertokoan yang ramai dilalui kendaraan dari Bukittinggi ke Padang Panjang maupun sebaliknya.
Fungsi
Untuk sementara stasiun ini tidak difungsikan. Sekarang salah satu bangunan disewa oleh masyarakat untuk tempat tinggal dan warung.
Editor : Redaksi